"SAYA BUKAN PENJAHAT!!"
Alena memeluk tubuhnya yang penuh luka dengan tubuh gemetar. Dia tidak pernah mengharapkan di berikan kehidupan baru yang begitu mengerikan semacam ini.
Dia hanya ingin hidup dengan damai di dunia ini tanpa menganggu siapapu...
"Kamu kan bisa main dengan anak lain , selain dia!!"
"Tidak ada yang mau mengajak saya bermain."
"Tidak mungkin! Kamu tinggal bilang kalau kamu itu Keluarga Dragonia!"
"Siapapun tahu saya dari keluarga Dragonia dengan melihat rambut saya saja, Kak Evan."
Sudah 2 jam berlalu dengan Evan yang mengomel tanpa istirahat. Alena sempat berfikir apa Evan itu benar-benar Naga yang berwibawa dengan tingkat kecenderungan mengomel semacam ini.
"Lagipula kenapa Kakak ikut campur dengan siapa yang berteman? Tidak ada larangan bahwa saya tidak bis berteman dengan Klan lain, kan."
Evan mengigit bibirnya karena dia tidak bisa membatah ucapan adik perempuannya itu. Dia sendiri juga sadar bahwa perbuatannya cukup aneh dan tidak bisa di anggap biasa, karena memang tidak ada larangan untuk berteman dengan anggota klan lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Evan menatap wajah gadis itu. 'Terlalu kurus! Para pelayan itu sebenarnya berkerja atau tidak sih!'
"Ayah pasti tidak akan suka jika kamu bermain dengan anak itu." Kata Evan menggunakan sosok ayah mereka dalam percakapan ini.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa tidak ada 'Larangan' dengan siapa saya bisa bermain. Lagipula, saya bukan Pewaris seperti kakak yang harus diawasi, saya bisa kapanpun mati dalam proses sukresi tahta ini."
Evan terdiam. Apa yang dikatakan oleh Alena itu benar bahwa kapan saja gadis kecil itu bisa mati karena sukresi tahta di antara keduanya. Evan melirik ke arah perban di leher gadis itu dan urat dikeningnya kembali menonjol.
"Sialan!" Umpatnya kesal dan berbalik pergi dari ruangan tersebut.
Alena menghela nafas lega setelah melihat kepergian pemuda itu. Dia juga tidak bisa mengusirnya secara langsung dan hanya bisa menunggu orang itu pergi dengan keinginannya sendiri.
Alena tidak terlalu berharap dengan hubungan (Keluarga) di tempat semacam ini. Dia memiliki sebuah rencana yang hanya bisa dia lakukan saat usianya sudah menginjak 10 tahun. Masih ada 3 tahun untuk mencapai usia yang dia inginkan.
Ada sebuah aturan di klan naga yang diketahui semua orang sejak ratusan tahun silam.