Alena yang berada di ruang Lab-nya melihat surat yang baru saja tiba. Setelah kejadian beberapa waktu lalu, para pelayan dan penjaga sudah di ganti. Dia mengambil surat itu dan membacanya. Saat melihat bahwa pihak Akademi Gory mengirimkan sebuah permintaan kunjungan.
Alena ingat bahwa dia memang mengirim beberapa data untuk menjadi bantuan para anggota peneliti Lab di sekolah itu tentang cara meningkatkan kemampuan bertarung setiap anggota klan yang berbeda.
'Undangan-nya ini langsung kesini berarti Ayah dan Evan belum tahu, ya.'
Alena tidak terlalu tertarik menunjukkan dirinya di depan umum karena beberapa alasan. Dia tidak suka perlakuan yang selama ini di terima olehnya dari orang-orang hanya karena dia lemah.
Akademi Gory mendapatkan posisi paling tinggi yang di inginkan semua anak Klan untuk masuki. Katanya, jika belajar disana maka masa depan mu akan terjamin.
Hanya saja bersekolah disana adalah para penerus Klan saja yang bisa masuk. Alena tidak pernah membayangkan bahwa dia akan menerima undangan untuk datang kesana.
"Leo..ada disana, kan?" Gumam dia saat memikirkan tempat itu.
Alena keluar dari Lab rahasianya dan memasang sihir pertahanan didepan pintu. Lagipula tidak ada juga yang minat untuk masuk ke sana karena Naga pada umumnya tidak terlalu suka ikut campur dengan urusan orang lain.
Saat Alena berjalan di lorong istana, dia berpapasan dengan sekelompok kesatria yang memakai zirah hitam.
[BLACK WARRIOR]
Pasukan khusus yang dibuat oleh Evan untuk melakukan misi berbahaya. Evan suka sekali melakukan hal berbahaya tidak peduli resikonya akan membahayakan nyawa-nya sendiri.
"Salam untu Putri Alena." Mereka membungkuk di hadapan gadis itu.
"Um. Apa kak Evan memberikan perintah misi lagi?" Alena ingat bahwa pasukan ini baru saja kembali dua hari lalu.
"Benar, Putri." Jawab prajurit itu.
"Oke." Alena mengangguk ke arah mereka dan kembali berjalan ke arah kamarnya.
Tiba-tiba langkah kakinya terhenti dan dia segera melompat ke samping dan memegang dahan pohon.
Di tempat dia berdiri tadi sudah melepuh karena terkena cairan asam yang kuat. Mata gadis itu bersinar kemerahan dan menatap orang yang menyerang dirinya dengan tajam.
"Velix!"
Seorang remaja dengan rambut hitam legam dan sepasang mata vertikal menyipit ke arah gadis itu.
"Kamu lentur juga, Sepupu."Alena melompat turun dan keduanya saling berhadapan satu sama lain. Velix Egonia yang merupakan keturunan dari keluarga Cabang dan juga salah satu kandidat Kesatria Pengawal berikutnya. Velix memiliki sifat nakal dan rasa ingin tahu yang besar. Dia kadang mencari masalah dengan Alena jika keduanya berpapasan. Percobaan pembunuhan sudah biasa di antara keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT'S YOU !!!MY VILLAINS
Fantasy"SAYA BUKAN PENJAHAT!!" Alena memeluk tubuhnya yang penuh luka dengan tubuh gemetar. Dia tidak pernah mengharapkan di berikan kehidupan baru yang begitu mengerikan semacam ini. Dia hanya ingin hidup dengan damai di dunia ini tanpa menganggu siapapu...