Chapter 8 -UJIAN

751 83 6
                                    

Alena dan Evan kembali ke Istana Naga setelah urusan di Akademi selesai. Leo yang melihat mereka pergi saat itu bahkan tidak bisa menembus pertahanan Evan yang berusaha memisahkan keduanya. Di dalam kereta, Alena menyandarkan kepalanya ke samping lalu melihat keluar dengan ekspresi datar.

"Apa yang dikatakan oleh Pria bajingan itu padamu? Wajahmu terlihat jelek!" Evan berkata dengan marah.

"Tidak ada."

"Jangan berbohong padaku, Alena!"

Alena lalu menatap ke arah pemuda di depannya. Walau keduanya dipisahkan beberapa centi saja, mereka yang diluar sudah merasa sesak karena tekanan kedua naga di dalam kereta.

"Apa sekarang Kakak memberikan Perintah Naga padaku?"

Sisik di wajah Alena perlahan muncul untuk menekan aura milik Evan yang mulai menyerannya. Evan seketika sadar bahwa tindakannya sudah keterlaluan dan langsung menarik tekanan di tubuhnya kembali.

"Ma-Maaf."

Alena lebih dulu turun dari kereta dan pergi ke istananya yang berada paling jauh dengan istana utama. Dia sempat melihat siluet seorang wanita dalam balutan gaun merah berapi dan memakai mahkota di atas kepalanya. Alena tidak ingin berpapasan dengan ibu kandungnya yang menelantarkan dirinya sejak masih dalam telur.

Di dalam keluarga ini semua orang bersikap jahat padanya hanya karena dia tidak bisa mewarisi kekuatan Naga merah secara sempurna. Alena mengurung dirinya di dalam lab dan memerintahkan semua pelayan untuk tidak lagi datang mengantarkan makanan atau apapun yang menganggu dirinya.

Saat dia melepaskan gaunnya, tubuh penuh luka segera terlihat di atas kulit bersih di punggung anak itu. Bahkan darah masih mengalir keluar dari punggungnya.

Ibu yang kejam menyiksa putrinya disaat dia dalam emosi yang buruk. Alena hanya bisa menahan teriakan kesakitan setiap kali menerima hukuman ibunya sendiri. Cambuk yang digunakan untuk melukainya adalah cambuk yang sudah di lumuri racun kelabang berusia 1000 tahun. Efeknya benar-benar mengerikan dari kulit mulai membiru dan saat racunya sudah menyebar tubuh akan mulai mati rasa dan kehilangan kekuatannya hingga perlahan menjadi lumpuh.

"Husss..." Alena meringis saat menerapkan obat di lukanya. Dia menahan rasa sakitnya dengan mengigit kain di mulutnya agar suaranya tidak terdengar keluar.

"Jika nanti aku sudah dinyatakan Dewasa, aku akan pergi dari tempat ini."

•|•

6 Tahun Kemudian

Upacara Suci yang mulai di selenggarakan oleh semua Klan yang ada di wilayah daratan Query. Di saat ini semua anak naga berusia 14 -15 tahun mulai di kumpulkan di sebuah altar batu kuno. Pandangan mata semua orang tertuju pada sosok di atas singgasana yang duduk paling tinggi di antara mereka.

Anggota Keluarga Dragonia yang memiliki kekuatan terbesar dan pemegang kekuasaan tertinggi di antara para Naga yang ada. Sosok yang paling di jadikan objek mata semua orang adalah sosok ramping dengan rambut hitam dan sepasang mata merah darah pekat. Rambut merah yang menandakan anggota keluarga Dragonia berubah menjadi hitam legam yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan racun dan api.

Princess Of Dragonia Yang  terkenal di antara para naga dengan kemampuan racun miliknya hampir mengalahkan racun sang ibu. Putri Alena yang berhasil tumbuh menjadi gadis cantik yang memiliki kulit seputih salju dan kaki jenjang ramping. Banyak undangan lamaran untuk dia di tolak bahkan sebelum sampai ke tangan sang putri.

 Banyak undangan lamaran untuk dia di tolak bahkan sebelum sampai ke tangan sang putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THAT'S YOU !!!MY VILLAINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang