Chapter 13 -KEBUN OBAT

350 52 1
                                    

Alena yang baru saja selesai mengganti pot tanaman obat miliknya, melihat sosok yang sedang berjongkok sambil memainkan salah satu daun sebuah tanaman. Saat dia menatap dengan teliti tumbuhan yang dimainkan oleh remaja itu, gadis itu segera berlari dan menarik tangan pihak lain menjauh dari tanaman tersebut.

"APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?!"

Alan yang ditarik tertegun dengan kekuatan yang dimiliki oleh Alena. Dia masih belum sadar sampai dia melihat gadis itu mengiris ujung jari telunjuknya dan memasukkan darahnya ke mulut.

"ALENA!!"

"Diam!" Tegur Alena saat remaja itu mencoba menarik tangannya kembali.

Alena menarik kepala Alan mendekat dan menempelkan bibirnya ke bibir Alan.

CUP!

Alan membulatkan matanya terkejut, tubuhnya seketika menjadi beku. Tidak pernah dalam mimpinya dia akan di cium oleh Alena seperti ini. Berbeda dengan suara jantung milik Alan yang tidak karuan, Alena memaksa remaja itu untuk menelan darahnya masuk ke tenggorokan.

Glup!

Alena menarik wajahnya kembali dan memperhatikan siklus darah di tenggorokan remaja itu. Warna urat darahnya yang tadi berwarna gelap menjadi kemerahan kembali. Dia perlahan bangkit dan menarik Alan ikut bangun dari lantai.

"Jangan sentuh tanaman milikku lagi. Aku kan sudah melarangmu datang kesini, Alan!" Alena langsung memarahi remaja itu.

'Untungnya dia masih bisa di tolong, racun yang dihirupnya lumayan sedikit jadi tidak membahayakan .' Batin Alena lega.

"A..Aku..Aku.." Alan mengedipkan matanya beberapa kali seperti orang kebingungan. Matanya beralih melirik ke arah bibir gadis itu yang masih barah mungkin terkena air liur saat mereka berciuman.

Alena menarik tangannya ke gazebo dan menyedihkan teh untuk remaja itu.
"Jangan kesini lagi untuk kedepannya. Banyak tanaman beracun disini. Bagaimana jika aku tidak ada dan kamj terkena racun lagi? Itu berbahaya!"

"Aku paham." Alan mengangguk setuju walau pandangan matanya tertuju pada bibir Alena sedari tadi.

"Bagaimana suasana di sekolah barunya?" Tanya Alena mengalihkan topik di antara keduanya tentang tanaman beracun.

"Bagus. Mereka ramah dan gurunya juga mengajar dengan baik." Kata Alan dengan senyum manis dibibirnya.

"Beritahu aku jika ada murid yang mencoba menindasmu di sekolah."

"Apa karena Alena adalah Ketua Osis?"

"Itu alasan lainnya, alasan sebenarnya karena aku pasti akan selalu melindungi Alan dari bahaya apapun." Kata Alena jujur.

"Alena masuk ke OSIS karena apa?" Alan bertanya hal yang paling dia ingin tanyakan sedaritadi saat di sekolah.

"Aku tidak punya niat sedikitpun masuk awalnya, aku di paksa masuk." Jelas Alena dengan nada kesal.

"Alena suka?"

"Awalnya cukup menyulitkan, tetapi lama-lama tidak seburuk yang dipikirkan. Banyak hal bisa di lakukan saat kau memiliki kekuasaan di tanganmu." Ucap Alena pada remaja di depannya.

"Alena suka kekuasaan?"

Gadis itu terhenti dan matanya menatap ke depan langsung pada Alan di depannya.
"Suka. Kekuasaan bisa membuatku hidup."

••

Daratan Query.

Kerajaan Dragonia yang memiliki kekuasaan dan kekuatan terkuat diantara Klan di daratan ini, kini sedang merayakan kembalinya para Naga muda yang berhasil melewati ujian kedewasaan mereka.

THAT'S YOU !!!MY VILLAINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang