Chapter 12

89.9K 6.8K 176
                                    

"Pertengkaran keluarga adalah hal yang menyakitkan. Mereka bertemu setiap hari, namun tidak saling menyapa atau berbicara."

Happy Reading.

🔸
🔸
🔸


Semingu sudah berlalu semenjak kejadian Auzi yang ingin pergi dari mansion.

Seminggu ini juga Auzi disibukan dengan pekerjaan-nya yang sangat menumpuk setelah Glamorama launching produk terbarunya pesanan konsumen semakin membludak.

Auzi harus rela lembur untuk menyiapkan berbagai pesanan yang diinginkan oleh konsumen Glamorama.

Lelah, tapi Auzi sangat bahagia Karena dengan membludaknya pesanan dari konsumen itu artinya desain-desain perhiasaan yang ia buat disukai oleh orang-orang.

Auzi melihat jam ditangan kanan-nya. Jam makan siang 5 menit lagi, bergegas dia merapikan meja kerjanya, hari ini ia mempunyai janji untuk bertemu dengan Mix.

Mix sudah datang di Jakarta dari 3 hari yang lalu, tapi karena Auzi yang sangat sibuk mereka baru akan bisa bertemu hari ini.

Setelah membereskan apa yang perlu dibereskan Auzi menarik tas nya lalu melangkah keluar ruangan.

Diluar ruangan Mira masih berkutat dengan komputer, Auzi mengetuk meja Mira pelan.

"Kak, aku duluan ya."

"Gak makan siang bareng aku Zi?"

Auzi menggeleng "Hari ini aku sekalian ada janji ketemu teman."

"Teman atau teman?" Goda Mira

Auzi hanya tertawa, "Teman kak, ya udah aku duluan ya." Auzi melambaikan tangannya menuju lift.

Diluar gedung, taksi yang Auzi pesan sudah menunggu Auzi langsung memasuki taksi.

🔸🔸🔸🔸

Auzi turun dari taksi, saat ini ia berada di Arts kafe, tempat janjian-nya dengan Mix.

Auzi melangkah memasuki kafe, mengedarkan pandangan-nya untuk mencari sosok Mix.

Auzi melihat Sosok Mix yang tengah duduk dimeja pojok berdekatan dengan dinding kaca, Auzi menghampiri Mix.

"Mix."

Mix yang tengah menyesap minuman-nya menoleh lalu tersenyum, Mix berdiri dan menghamburkan pelukan ke Auzi. Auzi menerima pelukan itu dengan senang.

"Schön, dich wiederzusehen, Schatz." Ucap Mix dengan manja.
(Senang bertemu dengan mu lagi, sayang.)

Auzi terkekeh "Aku pun."

Setelah melepas pelukan, mereka pun duduk berhadapan.

Auzi mengedarkan matanya melihat suasana di kafe ini.

"Ternyata kau pintar memilih tempat janjian Mix."

Mix tersenyum menampilkan gigi putihnya

Auzi's second life [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang