Chapter 6

94.4K 7K 102
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


💮💮💮

Auzi menatap sosok yang ada didepan-nya, sosok laki-laki yang akan menjadi malaikat maut nya. Yang sialnya adalah cinta pertamanya.

Tanpa sadar tubuh Auzi gemetaran, rasanya ia ingin sekali berlari dari tempat ini, namun kakinya begitu terasa lemas.

Auzi hampir terhuyung jika saja Pak Yusuf tidak menahan lengan tangannya.

"Auzi, kamu kenapa?" Tanya pak Yusuf cemas.

"M-maaf Pak, tiba-tiba kaki saya lemas, mungkin karna efek belum makan." Auzi sebisa mungkin menahan berat tubuhnya agar tidak limbung, jujur ia sudah merasakan pusing di kepalanya.

"Duduklah, dan segera pesan makanan mu." Suara bas itu sekali lagi bersuara.

Auzi duduk disamping pak Yusuf, ia memberi jarak pada kursi antara dirinya dan Alfa. Sungguh Auzi tidak menyangka kalau Presdir AfendZi itu adalah Alfa. Itu berarti ia bekerja di perusahaan milik Alfa.

Bagaimana dunia bisa sesempit ini?Walaupun Glamorama hanya anak cabang tidak bisa dipungkiri bahwa Alfa sangat rutin mengunjungi Glamorama, itu artinya kemungkinan mereka sering bertemu pasti ada.

Seandainya Auzi tahu dari awal, ia tidak akan mau menandatangani kontrak untuk bekerja di Glamorama.

Tapi bagaimana pun Auzi kembali mengulang hidupnya setelah sudah menandatangani kontrak, jadi walau dari awal sudah tahu pun tetap tidak bisa mundur dari Glamorama Company.

Auzi yang terus memikirkan setiap kejadian di kepalanya tidak menyadari jika pesanan sudah di hidangkan rapi diatas meja.

"Zi, Auzi."

"A-ah i-iya Pak," tanya Auzi "maaf saya melamun Pak."

Pak Yusuf tersenyum dan menjawab

"Tidak apa-apa, tapi ini Pak Presdir sudah memesan makanan, sebaiknya kamu cepat makan,bukannya tadi kamu bilang kakimu lemas?"

Auzi menatap nasi goreng ayam yang ada di depannya. Dahinya mengerut, makanan kesukaan-nya. Setahu Auzi tidak ada menu nasi goreng ayam di restoran Ini.

Auzi melirik Alfa, disaat itu juga mata mereka saling bertemu pandang, entah kenapa Auzi tidak bisa mengalihkan pandangan-nya dari Alfa.

Alfa lebih dulu memutuskan pandangan mereka, lalu dengan tangan mempersilahkan makan Alfa berkata.

"Sebaiknya kita makan dulu, sebelum membahas lebih lanjut laporan tentang Glamorama, silahkan!"

Auzi menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya, rasanya sungguh lezat hanya saja kelezatan nasi goreng kesukaan-nya ini tidak mampu ia rasakan dengan nikmat.

Manusia mana yang masih bisa menikmati lezat ketika makan bersama dengan malaikat mautnya? Saat ini yang ia rasakan adalah rasa pusing di kepala dan mual yang sekan mengaduk isi perutnya meminta untuk dikeluarkan.

Auzi's second life [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang