Chapter 23

73.1K 5.2K 89
                                    

 "Ubah cara berpikirmu dan kamu akan menikmati setiap momen dalam hidup."

Happy reading.


*
*
*

Acara pesta ulang tahun Aura berjalan lancar, meski Auzi heran kenapa tidak ada pengumuman acara pertunangan antara Aura dan Alfa seperti dikehidupan pertamanya.

Malah sebaliknya hal yang dikehidupan pertamanya tidak terjadi saat ini malah terjadi, yaitu tentang Auzi yang diperkenalkan kepada publik oleh Ardan.

Auzi membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk, saat ini ia tengah menginap di hotel yang menjadi tempat pesta tadi. Sebenarnya bukan hanya Auzi, semua keluarga dan beberapa tamu undangan juga menginap disini karena sudah terlalu malam jika harus kembali ke kediaman masing-masing.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar membuat Auzi yang sedang memejamkan mata membuka kembali matanya, mencoba mengabaikan namun suara ketukan tidak kunjung berhenti membuat ia dengan malas bangun dari rebahannya lalu menuju pintu dan membukanya.

Didepan pintu berdiri dua pria paruh baya.

"Boleh Uncle bicara dengan kamu Zi?" Tanya uncle Tio.

Auzi yang masih ngelag hanya bisa menatap Uncle nya dengan polos.

"B-boleh Uncle."

Auzi membuka pintu kamarnya dengan lebar sebagai tanda mempersilahkan Tio dan pria disampingnya untuk masuk kedalam kamar nya. Setelah mereka masuk Auzi menutup pintu dan mengikuti Tio duduk disofa.

{Kamar hotel yang Auzi tempati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Kamar hotel yang Auzi tempati.}

Auzi duduk disebelah Tio sedangkan pria yang mengekori Tio tadi duduk di single sofa.

"Maaf ya Zi, Uncle mengganggu jam istirahat kamu. Pasti kamu capek ya setelah pesta tadi?"

"Tidak apa-apa kok Uncle Izi juga belum mau tidur soalnya belum mandi." Jawab Auzi dengan cengengesan dan memeluk lengan Tio.

Tio hanya tersenyum mendengar jawaban Auzi, Dia sudah terbiasa dengan kemanjaan Auzi padanya.

Ekhm, deheman dari suara disebelah membuat Tio melirik sinis sahabatnya itu.

"Auzi kenalkan Om ini sahabat Uncle, nama beliau Alex."

Alex yang sudah mengulurkan tangannya disambut oleh Auzi lalu meletakan telapak tangan Alex di dahinya.

Auzi dapat melihat kepuasan dari sorot mata Alex, entah karena apa. Auzi hanya menatap bingung Alex.

Sedangkan Tio yang mengerti hanya mendengus sinis.

Auzi's second life [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang