Chapter 22

76.5K 6.2K 270
                                    

"Terlalu banyak kepahitan yang menjadi skenario dalam drama kehidupan ini."

Happy Reading.

🔸
🔸
🔸

Auzi mendapat pesan dari Arsen bahwa pesta ulang tahun Aura akan di adakan di sebuah hotel bintang lima. Auzi hanya melihat pesan itu tanpa membalas.

Auzi tidak mengerti mereka sudah dewasa kenapa masih harus merayakan pesta ulang tahun?

Auzi sendiri dari semenjak ikut dengan Oma nya sudah tidak pernah merayakan pesta ulang tahun, hanya makan malam keluarga dirumah jika ada yang berulang tahun.

"Kenapa?" Tanya Noval.

"Pesta Aura diadakan di hotel."

"Kamu tidak mau datang?"

"Aku bakal datang, tapi aku tidak suka dengan pesta. Aku yakin banyak kolega bisnis Ayah yang akan hadir."

Noval duduk disamping Auzi lalu mengelus kepala Auzi lembut.

"Tidak perlu datang kalau memang kamu tidak nyaman."

"Aku bukan orang yang suka ingkar janji, Aku udah janji pada Aura akan datang ke pesta ulang tahunnya, lagi pula Oma pun akan hadir disana."

"Kalau begitu lakukan apa yang kamu mau, aku akan selalu bersama mu."

Auzi menatap Noval dengan begitu lembut. Ia menyenderkan kepalanya dipundak Noval.

"Apa aku ini wanita lemah? Meski aku berusaha untuk membenci mereka tapi aku tetap tidak bisa." Lirih Auzi.

"Kamu tidak lemah, kamu hanya mempunyai hati yang sudah jarang orang miliki, hati kamu baik. Kamu tidak harus terlihat menjadi orang yang jahat agar bisa dianggap tidak lemah oleh orang lain, cukup menjadi diri kamu apa adanya jangan kotori hatimu dengan kebencian yang hanya akan membuat kamu terluka sendiri."

Auzi menetes kan air matanya. Katakanlah dia terlalu lemah tentang keluarganya. Meski sudah tidak mengharapkan kasih sayang mereka, Auzi tidak bisa membenci mereka. Namun Auzi juga tidak akan lupa dengan perlakuan mereka padanya.

Sebelum kelahiran Aura, Auzi mempunyai kenangan manis bersama kedua orang tua dan kedua kakaknya.

Meski kini kenangan itu terkikis oleh kesakitan yang keluarganya torehkan.

"Aku biarkan kamu nangis hari ini, tapi setelah ini Aku tidak akan pernah biarin kamu mengeluarkan air mata kesedihan lagi."

Tangan Auzi memeluk pinggang Noval, lalu dia menangis terisak didalam dekapan Noval.

*****

Suasana meriah didalam gedung hotel itu membuat Auzi sedikit tidak nyaman. Auzi melihat begitu banyak orang yang hadir.

Sebenarnya ini pesta ulang tahun atau pesta kantor, hampir semua yang datang adalah relasi Ayahnya.

"Iziii!" Teriakan dari suara cempreng yang Auzi kenali terdengar ditelinga nya.

Aunty Nita langsung memeluk erat Auzi, membuatnya sedikit kewalahan untuk bernafas.

"Mom, Auzi akan mati sesak nafas jika mom meluk dia begitu erat." Ujar Ares.

Auzi's second life [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang