Chapter 5

97.2K 7.2K 189
                                    

Happy Reading 😃

🌼
🌼
🌼

Auzi mengoleskan wajahnya dengan bedak tipis, lalu memberi polesan warna merah pada bibirnya. Menata rambutnya dengan disanggul kecil dibawah.

Hari ini ia memakai Dress putih dengan balutan jas hitam, yang diberi bros kupu-kupu berwarna putih disisi kirinya tidak lupa memakai berbagai aksesoris tambahan seperti kalung, gelang cincin dan anting.

Hari ini ia memakai Dress putih dengan balutan jas hitam, yang diberi bros kupu-kupu berwarna putih disisi kirinya tidak lupa memakai berbagai aksesoris tambahan seperti kalung, gelang cincin dan anting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Penampilan Auzi)

Dirasa penampilannya sudah siap, Auzi mengambil tasnya lalu bergegas keluar kamar untuk turun ke bawah.

Sesampainya di bawah Auzi bergegas keruang makan untuk ikut sarapan bersama, di sana Auzi bisa melihat semua keluarganya sudah berkumpul.

Auzi melangkah mendekat, menarik kursi disamping Arsen lalu mulai ikut duduk. Tanpa Auzi sadari semua mata yang ada di sana begitu terpukau melihat penampilan-nya saat ini.

"Kak Auzi cantik banget!" Teriakan Aura membuyarkan keterpanaan mereka.

Auzi menatap Aura lalu tersenyum

"Makasih." Jawabnya.

"Kak Auzi mau kemana berpenampilan rapi begitu?" Aura kembali membuka suara.

Sepertinya Aura selalu ingin banyak menanyakan sesuatu kepada Auzi, apalagi setelah mendapat respon Auzi yang akan membalas ramah pertanyaan-nya, tidak seperti saat kecil dulu Auzi selalu ketus bahkan membentak Aura jika Aura selalu bertanya.

"Kerja."

Sudah Auzi katakan Auzi hanya akan berinteraksi dengan mereka seperlunya saja, Auzi tidak akan mau berbasa-basi hanya untuk mencari perhatian mereka.

"Kerja? Memang pekerjaan apa yang bisa dilakukan gadis manja seperti kamu?" Tanya Bara sinis

Auzi tak membalas pertanyaan Bara, ia hanya melirik sekilas Bara, setelahnya mengacuhkan dengan fokus mengambil selembar roti yang ia oleskan dengan selai coklat kesukaan-nya.

Bara yang diacuhkan Auzi pun merasa geram, baru saja mulutnya terbuka akan mengatakan sesuatu namun Ayah lebih dulu menegur sehingga Bara kembali menutup mulutnya.

"Jangan banyak bicara saat makan!"

Keadaan pun mulai hening, mereka menikmati sarapan paginya masing-masing.

Setelah sarapan selesai Auzi berdiri dan pamit untuk berangkat kerja, namun baru sampai dipintu depan lengannya ditahan seseorang.

Auzi's second life [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang