LG 15

976 145 6
                                    


Sasuke menatap Sakura mencari keseriusan dari mata itu.

"Aku serius sas, hamili aku" Kata Sakura menyakinkan.

Sasuke mengeleng.

"Tidak bisa sekarang, sebaiknya kau tidur istirahat jangan memikirkan perkataan orang-orang di pesta tadi" Sahut Sasuke sambil mengelus pipi Sakura.

Sakura menatap Sasuke marah.

"Kau juga percaya pada omongan mereka? Kalau aku tidak bisa punya anak iyakan?" Ucap Sakura nyaring dan suara bergetar.

"Tidak saya-"

Sakura menepis kasar tangan Sasuke.

Sakura bergegas berdiri sambil menghapus air matanya yang perlahan mulai keluar.

Sasuke dengan cepat juga ikut berdiri dan menahan lengan Sakura.

Sakura memberontak minta dilepaskan.

"Lepas" Teriak Sakura pada Sasuke.

Hati Sakura sungguh sakit mendengar omongan-omongan orang-orang di pesta tadi.

"Hiks hiks" Tangis Sakura pun pecah, sekuat apapun ia menahannya.

Sasuke membawanya ke dalam pelukannya, mengelus punggungnya.

"Sudah sayang, jangan memikirkan perkataan mereka, kamu itu belum hamil karena belum waktunya" Kata Sasuke menenangkan.

"Kalau begitu hamili aku sas, aku pengen ngebuktiin sendiri" Gumam Sakura pelan.

Sasuke mengangkat wajah Sakura agar menatapnya.

"Kau yakin?" Tanya Sasuke sekali lagi.

Sakura mengangguk pasti.

"Baiklah, jangan menangis lagi" Sasuke menghapus air mata Sakura.

Perlahan wajah Sasuke mendekat ke wajah Sakura.

Sakura memejamkan matanya saat bibirnya dilumat oleh Sasuke.

Kedua tangan Sakura melingkar di leher Sasuke.

Sedangkan tangan Sasuke memeluk pinggang Sakura, merapatkan tubuhnya.

Sasuke merebahkan tubuh Sakura, sedangkan dirinya menindih Sakura.

'Maafkan Sasu ma sudah melanggar nasihat mama, kesempatan tidak bisa dibiarkan begitu saja' Batin Sasuke yang masih menciumi bibir Sakura.

Tangan Sasuke melepaskan satu persatu pakaian yang dipakai Sakura.

Sementara itu Sakura mendesah meremas rambut Sasuke yang tengah menghisap kuat payudaranya.

"Aaahhh Sasukehh emm~~"

*****

Kediaman Uzumaki.

Naruto melirik ke arah Hinata yang duduk disebelahnya.

"Ada apa dengan mu? Kau terlihat berbeda, kau juga jadi pendiam, apa ada sesuatu?" Tanya Naruto pada Hinata.

"Aku hanya sedikit pusing saja" Jawab Hinata bohong.

Naruto pun memijat kepala Hinata.

"Kalau kau perlu sesuatu atau merasakan sakit bilang saja padaku" Ucap Naruto perhatian.

Hinata tersenyum mendengarnya.

"Kau semakin manis saja" Goda Hinata pada Naruto.

"Aku selalu manis tapi mungkin karena aku akan menjadi ayah makanya aura manis ku semakin kuat" Canda Naruto pada Hinata.

Love GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang