Dia tahu aku menyukainya, tapi dia memiliki yang lain...
Dia mengatakan hal itu tak akan merubah apapun, tapi dia mulai menjaga jarak denganku...
Dia bilang, dia akan selalu ada di sisiku, tapi dia tak ingat lagi denganku...
Dia pernah membelaku disaat semua orang membenciku, tapi sekarang dialah yang melakukan itu...
Dia selalu membuatku tertawa paling keras dengan ceritanya, tapi dia juga yang membuatku menangis paling kencang...
Dia yang membuatku berdiri paling kuat, tapi dia juga yang merobohkannya...
Tapi...
Apa aku membencinya sekarang?
Tidak...
Aku tidak membencinya...
Aku hanya sudah terbiasa menjaga jarak, mengurangi bicara, menyebut namanya bahkan melihat ke arahnya...
Kita sudah seperti,
Dua orang lama yang seakan tak saling mengenal...
Ya, itulah kita sekarang ...
Seperti biasa, Lia dengan santainya datang kesekolah menggunakan earphone yang tak pernah jauh darinya. Berjalan menyusuri lorong sekolah yang masih sepi, tapi dia yakin bukan dialah yang pertama tiba. Sampai akhirnya dia hendak menaiki tangga menuju kelasnya, matanya malah menangkap wujud seseorang yang sudah lama tak pernah lagi dilihat dan disebutnya.
Aneh. Bukankah ruangannya ada di gedung lain? Tapi untuk apa Lia peduli. Dia hanya melanjutkan langkahnya menatap anak tangga yang ia pihak supaya tak sampai tergelincir lalu melewati wujud itu begitu saja tanpa sepatah kata. Entah apa yang dia pikirkan. Tapi ia yakin wujud itupun tak akan memikirkan apapun, sama sepertinya sekarang yang berjalan begitu saja menuju kelasnya.
"Lia?"
Langkah Lia terhenti dan berbalik tersenyum. Bukan, bukan pada wujud tadi yang kini masih berdiri di tempatnya semula membuat Lia makin heran. Tapi haruskah dia peduli, tentu tidak. Itu kan yang dia inginkan?
Lia melambai pada temannya yang baru datang dan langsung menghampirinya dengan rangkulan erat lalu merekapun berjalan bersama menuju kelasnya.
"Bukankah dulu kita sedekat itu? Sedekat nadi, tapi kini seasing planet lain..."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Me [✓]
Fanfiction"Menikahlah denganku. Mungkin aku tak bisa memberikan seluruh isi dunia untukmu, tapi aku siap memberikan seluruh hidupku sebagai penggantinya..."