17 end

176 11 0
                                        

Lia tersenyum cerah hendak bangkit dari duduknya saat melihat suaminya datang dari kebun namun Taeil lebih dulu melarangnya dengan gerakan tangannya. Memarkirkan sepedanya lalu berjalan cepat mendekati istrinya yang mungkin seharian lelah mengurus bayi tampan mereka itu. Dengan bersimpuh, Taeil mengecup kening istrinya dan menatap wajah anaknya yang baru berusia seminggu itu.

"Kenapa menunggu diluar. Bagaimana jika kau dan Taemin kedinginan nanti?" Tanya Taeil khawatir sembari merapatkan selimut Taemin dan mengusap pipi Lia.

"Aku bosan di kamar. Lagipula, sakit bekas melahirkannya sudah tak begitu terasa. Taemin juga sepertinya sejak tadi rindu dengan ayahnya karena merengek terus..." Ucap Lia sambil menoel gemas hidung anaknya yang kata neneknya mancung sepertinya.

"Dia terbiasa digendong ayahnya selama proses penyembuhanmu. Begitulah jadinya. Sudah bisa membedakan siapa yang menggendongnya..." Ucap Seohyun yang baru keluar dari rumah setelah dari dapur dengan nenek Lia yang juga tersenyum melihat pasangan itu.

"Benarkah? Manja sekali anak ayah,ya?" Cicit Taeil menggoda anaknya yang ternyata di respon oleh anaknya dengan suara kecil seperti sudah tahu ayahnya datang.

"Oh...oh ...oh... Mau menangis lagi? Tunggu ayahmu mandi dulu baru bisa kau dengannya..." Ucap Lia menepuk pelan pantat anaknya itu hingga membuat yang lainnya tertawa gemas.

"Mandilah cepat. Sebentar lagi makan malam siap..." Ucap Seohyun yang diangguki oleh Taeil.

"Aku mandi dulu. Setelah itu kau bisa istirahat..." Ucap Taeil yang diangguki oleh Lia. Namun saat Taeil hendak memasuki rumah, sebuah mobil datang dan berhenti di depan rumah mereka membuat Lia sedikit khawatir. Dia masih ingat itu mobil siapa meskipun sudah berbulan-bulan lamanya.

"Papa..." Cicitnya yang membuat Taeil langsung berdiri di hadapan istrinya itu. Namun yang tak mereka duga, ternyata papa Lia tak datang seorang diri. Dia datang bersama mama Lia. Orang tua kandungnya datang bersama. Mereka turun dari mobil menatap para pemilik rumah dengan raut wajah khawatir. Apa kedatangan mereka diterima?

Lia mengintip, namun dia masih ragu dengan apa alasan papa dan mamanya datang. Meskipun dalam hati tak bisa ia pungkiri ia merasa senang orang tua kandungnya menemuinya bersama.

"Lia..." Cicit sang mama menatap anaknya yang terlihat dibelakang Taeil menantunya sambil menggendong seorang bayi kecil.

"Nenek..." Cicit Lia menoleh pada sang nenek yang langsung menoleh juga padanya dan mengangguk pelan dengan senyumnya.

"Kemarilah. Kalian datang untuk menemui anak, menantu dan cucu kalian,kan?" Ucap nenek Lia yang membuat mama Lia terharu dan mengangguk pelan. Dia merasa tak pantas untuk diterima mengingat sudah sangat lama sekali sejak terakhir dia mengunjungi orang tuanya padahal ia tahu mamanya hanya tinggal sendiri sejak kehilangan suaminya.

"Nenek..."

"Tak apa. Nenek yakin, mereka tak berniat buruk. Apalagi dengan putri dan cucu mereka sendiri..." Ucap nenek Lia menenangkan semuanya.

Terlihat papa Lia mengeluarkan bingkisan bayi dan merekapun berjalan mendekat ke arah pemilik rumah sementara Taeil segera membantu Lia untuk berdiri.

Melihat cucu mereka yang masih sangat kecil membuat hati papa dan mama Lia terasa bahagia dan sedih yang menjadi satu. Mereka bahkan tak pernah tahu kapan bayi itu hadir dan tak tahu seberapa berat hidup yang putri mereka melewati di masa kehamilannya.

"Hidungnya, persis seperti mamanya..."

"Bunda..."

Mama dan papa Lia menoleh pada gadis itu yang nampak tersenyum tipis ke arah mamanya.

With Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang