Lia yang baru selesai mandi keluar dari kamarnya saat mendengar suara orang berbicara di depan rumah membuatnya mengerutkan alis penasaran. Jika saja itu Taeil atau bunda Seohyun pasti nenek akan mengajaknya bicara di dalam rumah. Jadi siapa yang neneknya aja bicara di depan?
Lia hendak menyusul neneknya itu khawatir jika neneknya menghadapi orang asing sendiri namun saat tangannya akan menyentuh gagang pintu, seseorang menyentuh bahunya hingga dia kaget dan menjerit namun orang yang mengagetkannya tadi sempat menutup mulutnya dan memintanya diam sambil melirik ke arah pintu.
"Kak—"
"Ssstt...ikut aku sekarang..." Bisik Taeil meraih tangan Lia untuk mengajaknya ke pintu belakang rumah dan Lia pun menurutinya saja. Setelah keluar dari pintu belakang, Taeil bukannya membawa Lia berbelok ke rumahnya namun memilih membawa Lia masuk ke hutan dibelakang rumah dimana sebenarnya ada pondok kecil yang dulu milik kakek Lia namun sekarang digunakan oleh Taeil untuk menggarap sesuatu disaat waktu senggangnya.
"Ada apa,kak?" Tanya Lia saat mereka sudah tiba di dalam pondok. Dia tentu khawatir dengan keadaan sang nenek mengingat sepertinya Taeil sengaja membawanya menjauh untuk menghindar dari sana.
Taeil tak langsung menjawab. Dia bersimpuh di depan Lia dan menggenggam tangannya sebelum mulai bertanya.
"Taeyong... Apa dia pria itu?" Tanya Taeil yang membuat mata Lia membulat sempurna. Sungguh, sudah sangat lama dia tak mendengar nama itu dan tak pernah berharap lagi mendengar apalagi melihatnya. Tapi...
"Apa tadi itu dia?!" Tanya Lia memastikan yang tak dijawab langsung oleh Taeil. Pria itu hanya menatap Lia seakan bisa memberi jawabannya. Karena ia sendiri tak mau membuat tekanan untuk Lia sekarang. Dia hanya ingin memastikan dan jika benar itu artinya dia tahu siapa yang harus dijauhkan dari Lia.
Dalam hati, Lia benar-benar bersyukur dia tak sampai keluar tadi dan Taeil datang tepat pada waktunya. Jika tidak, dia sendiri tak mau lagi berhadapan dengan pria yang sudah mencampakkannya itu.
"Dia bilang dia masih mencarimu...." Ucap Taeil sambil mengusap pelan perut Lia yang lebih besar dari sebelumnya. Mendengar itu, Lia tentu langsung memeluk perutnya sendiri dan menggeleng cepat.
"Ini anakku. Aku tak mau memberikannya padanya..." Cicitnya takut yang dimengerti oleh Taeil. Ya, tidak salah lagi pasti pria itu adalah orangnya.
Pria itu meninggikan posisinya lalu mengecup kening Lia dan menariknya dalam pelukan penenang.
"Jangan berikan anakku padanya,kak..." Cicit Lia lagi yang diangguki oleh Taeil.
"Hhmmm...tentu. anak ini akan tetap bersama kita. Percaya padaku. Secepatnya aku akan membuat hakmu atas anak ini jauh lebih kuat..."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Me [✓]
Hayran Kurgu"Menikahlah denganku. Mungkin aku tak bisa memberikan seluruh isi dunia untukmu, tapi aku siap memberikan seluruh hidupku sebagai penggantinya..."