9

92 8 0
                                    

Palu pengadilan diketuk menandakan proses akhir perceraian Taeyong dengan Seulgi sudah sah Dimata hukum sekarang. Bukan keinginan Taeyong, tapi nyatanya dia harus menerima ajakan Seulgi untuk berpisah karena merasa telah dihianati oleh suaminya itu.

Keluarga Taeyong pun mendukung karena mereka juga ingin memiliki keturunan dimana nyatanya rahim Seulgi dinyatakan tak subur hingga itulah alasannya mereka tak bisa dikaruniai anak. Setidaknya jika Taeyong tak bisa mendapatkan Lia dan anaknya, dia masih bisa mencari wanita lain yang bisa memberinya keturunan.

Keduanya menghela nafas panjang lalu bangkit dan berdiri berhadapan. Dengan senyum tipis,Seulgi mengulurkan tangan yang dibalas juga oleh Taeyong.

"Temukan dia, Tae. Temukan anak kalian juga. Besarkan di dengan cinta yang kalian miliki dan pastikan mereka mendapatkan kasih sayang dari keluarga Lee seutuhnya. Dengan begitu aku tak akan merasa bersalah karena telah menjadi penghambat cinta kalian..." Ucap Seulgi tulus yang jujur saja malah membuat Taeyong makin merasa berat kehilangannya.

Istri—ralat— mantan istrinya itu baik dan luar biasa. Hanya saja karena faktor kecil lah yang membuatnya kurang mendapatkan respect di keluarga Taeyong. Seulgi juga lelah karena setiap bertemu keluarga, semuanya seakan menyindirnya masalah keturunan. Seulgi lelah dan ingin bebas. Toh karirnya juga masih baik karena Taeyong tak pernah melarangnya untuk itu.

"Aku harap kau menemukan pria yang lebih baik dariku..."

"Hah...lama mungkin. Kau itu baik, Tae. Hanya saja kau tak bisa mengendalikan perasaanmu. Lagipula, mencari keluarga yang siap menerimaku pasti juga sulit. Keturunan itu penting. Ya kecuali aku menikah dengan orang luar..." Jawab Seulgi bercanda sambil tertawa pelan yang dibalas kekehan juga oleh Taeyong.

"Ayo kita makan siang dulu. Setidaknya untuk yang terakhir kalinya biarkan aku mentraktirmu..." Ajak Taeyong yang mendapat tatapan tajam dari Seulgi.

"Hei...!! Apa maksudmu? Kita berteman sejak kecil. Jadi setelah ini kau tak mau lagi berteman dan bertemu denganku? Aku sih masih mau mendapat traktiran darimu..." Goda seulgi yang kembali membuat Taeyong tertawa dan menggeleng pelan.

"Ayo..."







.
.
.








With Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang