08

293 32 0
                                    

   Kini terlihat jika jiong sedang memengang sebuah pengaris ditangannya seraya menepuknya berkali kali dan mondar mandir dibelakang xubin yang sedang fokus mengerjakan sebuah lembar soal.

"Apa yang kamu lakukan??mengapa anda mondar mandir sedari tadi dengan membawak benda itu"tanya xubin.

Jiong memukul nya secara ringan dan menunjuk kertas soalnya itu memggunakan penggaris yang ia pengang seraya mengatakan"bukankah sudah ku jelaskan berkali kali,jika ini harus kamu pangkatkan terlebih dahulu sebelum anda jumlahkan.mengapa kau tidak mengerti-ngerti."omel jiong kepada xubin.

"Mengapa anda memarahiku??apa kau tidak paham.jika soal nya berbeda dengan apa yang kau ajarkan."jawabnya tanpa merasa bersalah sedikit pun yang membuat jiong semangkin kesal.

"Rumusnya tetap sama,hanya angka nya yang berbeda..anda hanya perlu mengikuti rumus dan mengubah angka nya.itu adalah hal yang mudah"lanjut omelnya kepada xubin

"Tentu saja mudah,karena kamu memiliki otak yang lancar tidak sepertiku"gerutuhnya.

"Apa yang kau katakan??"tanya jiong yang kurang mendengar perkataan xubin .

"Saya tidak mengatakan apapun,mari kita lanjutkan"jawab nya sambil tersenyum dan langsung mengerjakan soal itu.

Jiong mengambil bangku disudut ruangan dan duduk disamping xubin yang sedang mengerjakan soal.

"Waktu yang anda miliki hanya 1 bulan,jika pelajaran semudah ini saja kau tidak bisa menjawabnya.saya tidak yakin anda bisa masuk ke universitas yang sama denganku"ucapnya.

"Apa yang kau katakan!!saya akan masuk kesana dengan cara apapun,saya akan mengerjakan ini."ucapnya dengan penuh semangat,jiong hanya tersenyum saat mendengarnya seraya memalingkan wajahnya agar xubin tidak melihatnya tersenyum.

Beberapa menit kemudian,jiong mendapatkan sebuah panggilan dari nomor yang tidak dikenal.ia hanya terdiam tanpa menjawab panggilan itu,yang membuat xubin merasa sedikit penasaran dan bertanya"siapa yang menelfon,malam malam begini?."

Jiong tersenyum tipis dan mengatakan"bukan siapa siapa,tidak penting juga"ucapnya yang langsung menyuruh xubin untuk tetap fokus mengerjakan tugas.

Pria bermarga zhang itu tidak menjawab panggilan karena ia tahu bahwa itu adalah mantan kekasihnya yang tidak terima jika ia memutuskan hubungan dengannya tanpa persetujuan darinya.

Ponsel milik jiong terus terusan berdering dengan nomor yang sama,jiong selalu mematikan panggilan itu setiap kali nomor itu menelfonnya.

Setelah beberapa saat akhirnya ponsel itu berhenti berbunyi.jiong merasa sedikit lega dan membuang nafas ringan,ia berjalan kesudut ruangan dan mengambil handuk yang tergantung dan melangkahkan kakinya yang hendak ke kamar mandi.

Disaat jiong hendak menutup pintu kamar mandi,pintunya langsung ditahan oleh seseorang yang tak lain adalah xubin.

"Apa yang kau lakukan??"tanya nya kepada xubin yang menghalanginya untuk menutup pintu.

"Saya merasa gerah dan panas,bagaimana jika mandi bareng??"tanya nya sambil tersenyum tanpa ada rasa malu sedikitpun.

"Bukankah saya menyuruhmu untuk mengerjakan tugas?berhenti menggodaku dan kerjakan tugasmu"ucap jiong yang memaksa untuk menutup pintu,tapi tetap saja xubin menggunakan tenaga penuh untuk mencegat pintu itu.

"Apa yang kau inginkan!!"tanya jiong yang tampak mulai kesal.

"Bukankah saya sudah mengatakannya tadi??atau kamu ingin mendengarnya sekali lagi??"ucapnya dengan nada suara yang tampak sedang menggoda.

"Berhenti menggodaku!!jika tidak saya akan menghukummu"ancam jiong.

Bukan takut mendengar ancaman itu,xubin malah tersenyum dan malah mendekat seraya bertanya dengan suara lembut"hukuman apa yang ingin kamu berikan??."

keep looking at me (Xubin&Jiongmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang