🎬 [13]
Kita, si Bodoh
dan Yang Lebih Bodoh.Sasuke menggeser kursi tepat setelah dosennya mengakhiri sesi kelas hari itu. Tangannya menyambar tas, dan melenggang keluar kelas begitu saja. Satu-satunya tujuan di kepalanya sekarang adalah menemui Ino. Seperti niatnya yang sudah dia katakan pada Hinata pagi tadi.
Sekarang, Sasuke perlu memperjelas semuanya. Bahwa sejak awal, dia memang tidak pernah memiliki perasaan untuk Inoㅡsedikitpun tidak. Bahwa sejak awal, satu-satunya orang yang Sasuke lihat hanyalah Hinata. Tapi sejak awal, kebodohan Sasuke adalah mendengarkan Sai, dan ide gilanya. Ide soal mendekati Ino untuk mendapatkan Hinata. Ide konyol yang entah bagaimana caranya sampai Sasuke betul-betul melakukannya.
“Babe, kamu dimana?”
Harus Sasuke akui bahwa Ino adalah cewek baik. Ino juga cantik. Ino mungkin salah satu cewek idaman nomor satu di kampus. Tapi untuk terus menerima semua nilai lebih yang cewek itu punya sementara Sasuke cuma memberi kepalsuan, rasanya sangat tidak adil. Dia memang brengsek, dan egois. Tapi dia hanya akan begitu untuk mendapatkan Hinata di sisinya.
“No, kayanya kita harus putus.”
Kaki Sasuke berhenti melangkah di ujung lorong saat dari kejauhan, dia bisa menemukan sosok Ino, juga Hinata tengah berdiri. Dalam sekejap, suara Ino mendadak hilang. Lalu saat suara Ino menghilang, saat itulah netra gelapnya bertemu dengan iris pucat milik Hinata. Cewek itu tengah menatapnya juga. Lantas dengan gerakan samar, Sasuke menangkapnyaㅡgelengan kepala Hinata dengan tatapan memohon yang cewek itu layangkan padanya.
Meski dari kejauhan, Sasuke masih bisa melihat nya dengan cukup jelas. Hinata tidak ingin dia melakukannya.
“P–putus?”
Sasuke ingin memiliki Hinata.
Sasuke ingin memamerkannya pada semua orang bahwa Hinata adalah miliknya.
Sasuke selalu ingin melakukan semua hal yang orang normal lain lakukan.
Tapi Sasuke tidak akan pernah bisa melakukannya selagi dia masih memiliki status sebagai pacarnya Ino. Dia tidak akan pernah bisa melakukannya kalau Hinata selalu memikirkan perasaan cewek itu lebih dari perasaannya sendiri.
Itulah kenapa Sasuke tidak bisa berhenti memikirkan gagasan bahwa dia sudah seharusnya putus dari Ino. Dia perlu nekat, atau selamanya dia tidak akan pernah bisa melakukan semua hal yang dia inginkan bersama Hinata.
“Noㅡ”
Tapi lebih dari keinginan nya tentang semua itu. Sasuke lebih tidak ingin Hinata benci padanya, lalu kemungkinan dia untuk kehilangan cewek itu malah jauh lebih besar. Sasuke tidak bisa membayangkannya.
Selama Hinata masih mau berada di sisinya, seharusnya tidak apa-apa bagi Sasuke.
Jadi dengan kebodohan yang selalu dia lakukan lagi, dan lagi, Sasuke mengalihkan pandanganya ke arah lain, menghindari tatapan Hinata yang berharap padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song
FanfictionDalam lagu cinta milik Sasuke, Hinata adalah nama yang paling sering disebut dalam liriknya. Sayangnya, lagu cinta milik Sasuke tidak pernah berbunyiㅡmemendam sunyi untuk gema besar dalam hati. Karena katanya, lagu milik mereka adalah rahasia. Alas...