16. Kita, adalah si Jahat di Dalam Cerita

359 64 27
                                    

🎬 [16]
Kita, adalah si Jahat
di Dalam Cerita.

🎬 [16]Kita, adalah si Jahatdi Dalam Cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hinata tidak bisa memakan jamur.

Sebagai temannya, Ino jelas tahu soal alergi Hinata pada jamur. Tapi kalau itu Sasuke, Ino perlu mempertanyakannya. Apa cuma karena Sasuke adalah pacarnya, cowok itu lantas berhak tahu kalau Hinata punya alergi terhadap jamur. Mencegahnya dari Naruto, dan semua orang dengan ketegasan yang tidak bisa di bantahㅡseolah-olah Sasuke tengah menyelamatkan Hinata dari marabahaya mengerikan. Seolah cowok itu ingin memamerkan hal-hal yang tidak di ketahui orang lain tentang Hinata.

Kepala Ino membunyikan sirine curiga. Atau setidaknya, dia perlu waspada dengan semua tingkah aneh Sasuke. Dia tidak bodoh, dan tidak ingin berpura-pura bodoh untuk tidak melihatnya. Beralih dari wajah Sasuke yang masih tampak tenang, Ino melirik ke arah Hinata. Berbanding terbalik dengan Sasuke, cewek itu kelihatan pucat. Wajahnya kaku, dan dia tidak mengatakan apapun selain menunduk. Dada Ino mendadak sesak, merasakan udara yang terasa semakin menipis. Dugaan-dugaan di dalam benaknya tiba-tiba saja menyakitinya. Tapi Ino belum ingin bicara, sama seperti Hinata, dia memilih diam. Dia ingin menyangkalnya.

"Kenapa lo tau?"

Pertanyaan yang sangat ingin Ino lontarkan pada Sasuke akhirnya disuarakan oleh Naruto dengan nada marah. Raut wajah cowok itu tidak senang, dan matanya yang biru memicing pada Sasuke. Ino melihatnya sebagai kecemburuan atas ketahuan Sasuke tentang Hinata, sementara Naruto malah nyaris membahayakan cewek itu pada alerginya yang hebat soal jamur. "Lo bukan siapa-siapa nya Hinata, Sas. Kenapa elo tau?"

Sudut bibir Ino tertarik kecil begitu mendengar kalimat Naruto. Hatinya berteriak setuju, dan membenarkan. Sasuke tidak lebih dari sekedar pacar temannya Hinata, lalu kenapa cowok itu bisa tahu? Kenapa?

"Jadi lo lebih seneng kalau Hinata sekarat gara-gara jamur?" Balasan Sasuke tidak menjawab pertanyaan Naruto. Ino ingin mengatakan itu, tapi dia tidak punya nyali. Dia takut kalau dia bicara, dia malah menangis tanpa sebab. "Lo harusnya minta maaf, Nar."

Naruto tidak bisa menjawab. Meski cowok itu marah, sepertinya cowok itu harus mengakui kalau ketidaktahuan nya memang membuat Hinata dalam bahaya. Tapi Naruto tetaplah Naruto, si cowok keras kepala.

"Terus kenapa lo nggak bilang aja dari awal?" sahut Naruto dengan kekehan di akhir kalimatnya. "Kenapa harus pura-pura mau nuker makanan segala? Kenapa? Lo mau jadi satu-satunya orang yang tau soal alergi Hinata?"

Kepala Ino buru-buru mendongak ke arah Naruto. Kalimat Naruto adalah hal yang tidak pernah sedikitpun mampir dalam kepalanya. Dia tidak akan pernah mengira-ngira soal Sasuke, dan Hinata yang kelihatan asing. Tapi kenapa saat Naruto mengatakannya, dada Ino menjadi sangat sesak seolah dia baru saja ditusuk ribuan pisau. Seolah-olah Ino baru tersadar dari tidur panjangnya selama ini.

"Masalahnya dimana kalau gue tau Hinata alergi jamur? Itu lebih penting di mata lo?"

Sasuke tidak pernah seberisik itu di mata Ino. Cowok itu tidak pernah suka mengurusi hal-hal yang tidak ingin dia urusi. Lagi-lagi kenapa adalah pertanyaan yang mampir di kepala Ino untuk Sasuke.

Secret Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang