14. Kita, dan Apapun Alasannya

329 67 22
                                    

🎬 [14]
Kita, dan Apapun Alasannya.

🎬 [14]Kita, dan Apapun Alasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cabut kelas lo?”

Sasuke menoleh sembari bibirnya mengisap rokok, mengamati Sai yang tiba-tiba ikut duduk di sebelahnya, dan melakukan hal yang samaㅡmengeluarkan rokoknya. Berbeda darinya yang memilih cabut dari mata kuliahnya hari itu, sepertinya Sai justru baru menyelesaikannya. Tipikal cowok yang peduli pada reputasi.

“Biasa, kepala gue pusing,” sahut Sasuke singkat. Matanya kemudian beralih ke arah lain setelah usai mengamati tingkah Sai. “Yang lain belum kelar?”

Sai cuma menggeleng tanpa mengatakan apa-apa. Sementara Sasuke yang juga tidak punya minat untuk bertanya akhirnya ikut diam. Sejak awal dia cuma berencana merokok sendirian.

Tetapi begitu Sasuke pikir Sai betul-betul tidak akan bicara lagi, cowok itu malah berujar. “Gue lagi naksir cewek.”

Mata Sasuke sontak membulat. Kekagetan muncul secara alami dalam dirinya, kemudian dia meyakinkan diri bahwa yang baru saja bicara soal menaksir cewek adalah seorang Shimura Saiㅡcowok yang tidak punya riwayat jatuh cinta seumur hidupnya. Tentu saja Sasuke kaget.

“Hah?” Sasuke membeo. Masih terlalu bingung untuk mengatakan apa untuk menanggapi nya. “Akhirnya?”

Reaksi Sasuke lantas membuat Sai terkekeh pelan di sela bibirnya yang masih mengisap rokok. Sesuai dugaan, Sasuke akan kaget. Karena jangankan Sasuke, Sai bahkan perlu seribu kali meyakinkan diri kalau dia benar-benar jatuh cinta.

“Nggak usah kaget, lagian gue cowok normal,” canda Sai atas tanggapan Sasuke yang menurutnya agak berlebihan. Untuk seorang Uchiha, tentu tanggapan Sasuke lumayan berlebihan.

“Anak kampus?” tanya Sasuke penasaran. Dia bukan cuma sekedar basa-basi.

Sai melirik sekilas lalu menjawab dengan anggukan. “Iya, anak sini. Harusnya sih, seengaknya lo pernah liat dia.”

“Anjing, siapa?”

Rasa penasaran dalam diri Sasuke semakin menjadi-jadi. Dia seolah perlu tahu sehebat apa cewek yang sudah berhasil membuat seorang Shimura Sai jatuh cinta untuk pertama kalinya. Well, itu berita bagus.

“Ada lah, nanti gua kasih tau.”

Tapi meski rasa penasaran Sasuke sudah sangat besar, soal siapa cewek yang Sai suka, dia akan menghargainya jika cowok itu belum mau mengatakannya.

“Gua takut lo nikung,” sambung Sai dengan nada bercanda yang di ikuti tawa pelan Sasuke.

Oh, Sasuke bukan cowok brengsek. Setidaknya cowok itu tidak akan merebut cewek yang temannya suka.

“Brengsek, lo!”

Keduanya kemudian tertawa geli, masih sambil merokok di tempat-tempat terpojok yang kampus punya. Selain tempatnya jauh dari keramaian, tempatnya juga cukup strategis untuk bisa melihat orang-orang berkeliaran. Setidaknya mereka jadi punya hiburan.

Secret Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang