19. Kita, Tahu Bahwa Segalanya Tidak Lagi Tampak Sama

346 63 26
                                    

🎬 [19]
Kita, Tahu Bahwa
Segalanya Tidak
Lagi Tampak Sama

Kehadiran Ino hari itu setelah absen selama tiga hari adalah hal yang tidak masuk ke dalam perkiraan Sasuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehadiran Ino hari itu setelah absen selama tiga hari adalah hal yang tidak masuk ke dalam perkiraan Sasuke. Dia pikir, cewek itu butuh waktu lebih lama dari ini sampai siap masuk kuliah. Belum berhenti dari keterkejutannya, Sasuke bahkan sampai mengawasi tingkah Ino yang tiba-tiba menarik kursi dan ikut bergabung bersamanya. Bukan cuma ada dia disana, tapi ada Naruto, Gaara, Sai, dan Shikamaru yang ikut melongo pada Ino yang bersikap santai. Kantung matanya yang menghitam sudah menjelaskan situasinya, tapi santainya sikap Ino justru membuat Sasuke waspada. Tentu bukan tentang dirinya, bukan. Lebih dari apapun, Sasuke selalu memikirkan Hinata.

"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Ino dengan nada ketus, dan campuran kekehan yang tidak tertebak apa maksudnya. Tapi cewek itu benar-benar tidak menghindar. "Apa gue nggak boleh duduk disini lagi setelah status gue udah bukan pacar Sasuke?"

Cara Ino tersenyum tidak membuat Sasuke nyaman. Dia menaruh kecurigaan yang hebat dalam benaknya. Tentu dia tahu kalau Ino pasti menyiapkan sesuatu setelah patah hati. Mustahil kan, kalau Ino cuma menerimanya begitu saja? Setidaknya dalam pikiran Sasuke, Ino pasti akan memaki Hinata. Paling parahnya, cewek itu akan membuat Hinata di benci seisi kampus. Karena kalau di bandingkan dengan Ino, Hinata bukanlah siapa-siapa. Kemudian posisi Hinata akan sangat menguntungkan bagi Ino untuk mendapat dukungan dari semua orang.

"Nggak, No, duduk aja." Sebagai satu-satunya orang yang merasa paling tidak terlibat meski tahu ceritanya, Gaara mencoba menjawab kalimat Ino dengan santai. Sembari mata jadenya nya bolak-balik pada Sasuke yang masih menatap pada Ino.

Berbeda dengan Gaara, keempat lainnya masih bungkam. Terlalu bingung harus bereaksi seperti apa sementara Sasuke bahkan belum mengatakan apa-apa.

Ino mengangguk sembari tersenyum, kemudian menyahut lagi. "Sori ya, kali ini gue dateng sendiri. Gue nggak punya temen soalnya. Kalian nggak berekspektasi kalau gue bakal bawa seseorang, kan?"

Pertama. Ino memberikan peringatan pertama dengan penegasan bahwa sekarang, dia tidak lagi punya teman. Dengan kata lain, Hinata bukanlah orang yang punya titel itu lagi. Hubungan mereka resmi retak. Itu yang berusaha Ino katakan. Membuat reaksi Sasuke semakin keras. Dia sudah menduganya. Ino pada akhirnya pasti akan menargetkan Hinata sebesar apapun Sasuke menghalanginya. Sebesar apapun rasa sayang Ino untuk Hinata, Sasuke masih lebih yakin kalau Ino tidak akan tega melakukan apapun padanya.

"No, elo kemana aja nggak masuk?" Berusaha mencairkan suasana yang tampak suram, Naruto bertanya dengan cengiran canggung miliknya. Berharap Ino berhenti memperkeruh suasana dengan memancing amarah Sasuke. Oh, meski dia penyebabnya, Naruto cukup sadar untuk tidak ingin memperumit segalanya. Terutama kalau itu cuma akan berimbas pada Hinata seorang. Bukan Sasuke atau Ino yang akan di rugikan, jika ada itu pastilah Hinata.

Secret Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang