#Lore - "Knowledge above Power!"

57 12 2
                                    

"Dari batu hingga baja, analog hingga digital. Venezia sampai Republik, dari titik ini mengintari seluruh Planet, dari lahirnya sampai matinya"

"Saat matahari dan bulan terbit, saat milyaran bintang melintas membawa ribuan harapan yang kan terkabulkan"

"Janji kami adalah cinta, janji kami adalah rasa, dan janji kami adalah bahagia"

"Saksikanlah, setelah seribu tahun evolusi bangsa kami"

- Grayson Elwine, Janji para Penemu

Jadi, bagaimana Republik Damacia dan Kota Avancee bisa berdiri? Orang-orang di masa kini sering bertanya-tanya, mereka datang dari berbagai tempat di planet ini, dengan satu tujuan yaitu untuk membuka lembaran kisah lama di tanah ini, untuk menerima pengetahuan yang menata peradaban ini. Di chapter Lore kali ini, kita akan menyelam terlebih dahulu, ke salah satu masa paling penting dalam sejarah Verden, tentang bagaimana Republik Damacia bisa berdiri.

***

Awal masa revolusi industri terjadi sekitar seribu tahun lalu, saat itu adalah saat perang yang berkecamuk di benua barat mulai mereda. Sebelumnya, konflik besar yang terjadi di benua barat telah memulai perang-perang yang tidak bisa dihindarkan. Perang antara Kerajaan Libert dengan Bangsa Snørs di Utara benua, lalu perang antara Zakhira dengan Lathéa.
"Apa hasil dari peperangan? Tidak ada hal baik selain kemenangan."
"Lagipula, menang tidak selalu baik"
"Lantas untuk apa semua itu?"
"Kekuatan?"
Di bawah kekuasaan Raja Libert pertama, mereka berhasil memukul mundur pasukan Snørs yang mengambil alih pegunungan Äglur di Utara. Hasilnya wilayah pegunungan itu terbagi menjadi dua. Bahkan setelah perbatasan di bangun pun, kedua bangsa ini tetap membenci satu sama lain.

Perang besar antara empat negara ini menghasilkan banyak korban, sekitar sepuluh juta jiwa telah direnggut dalam pertumpahan darah ini. Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan pekerjaan mereka. Bahkan lebih buruk lagi, mereka tidak mendapatkan bantuan dari negara tempat mereka berasal, semuanya sedang sibuk meraih fatamorgana yang disebut sebagai "Kemenangan" itu. Salah satu orang yang terkena dampak buruk dari perang ini adalah Harold, seorang pelajar dari Zakhira yang sekolahnya di bombardir di bawah serangan armada pesawat tempur Lathéa.

Harold Duartep adalah namanya. Sebenarnya dia berasal dari Libert, dia merantau ke Zakhira untuk belajar di salah satu sekolah terbaik di sana. Harold memimpin para pengungsi dari Zakhira untuk berjalan ke arah timur benua, dan di perjalanan mereka bertemu dengan para pengungsi dari Utara yang juga sedang mencari tempat aman di benua itu. Mereka semua sampai di daerah pesisir di Timur, dan disitulah Damacia mulai di rintis.
"Tanah ini tidak buruk, tapi bukan yang terbaik"
"Kami yakin, karena kami kuat"
Satu persatu tenda didirikan untuk menampung sekitar dua puluh ribu pengungsi dari berbagai tempat. Harold merasa berhasil, karena telah menemukan tempat yang belum terkena dampak buruk dari perang, kemudian dia berbalik dan menyaksikan tempat itu sambil berfikir keras
"Apa yang masih kurang?"
"Sampai kapan kami akan bertahan?"
Dia mengangkat kepalanya, dan menyaksikan
"Bintang-bintang terlihat lebih banyak dan lebih terang di sini..."
"Aku benci hal itu, karena itu mengingatkanku padamu"
"Tak ku sangka, yang ku benci ternyata adalah hal terindah yang pernah kulihat"
"Benar sekali..."
"Aku ingin... Rumah."
Gugusan bintang di langit mengingatkannya pada tempat tinggalnya di Zakhira, saat dia sering berdiri di atap rumahnya dan menyaksikan sambil mengamati langit berbintang di sana.
"Tempatnya memang beda, tapi ini masih langit yang sama. Kan?"

Dengan kondisi yang seadanya, mereka tidak membutuhkan kekuatan dan kekayaan. Di titik ini, mereka hanya perlu berfikir, pengetahuan lah yang akan menyelamatkan mereka. Harold menelusuri ke satu persatu tenda pengungsian, yang dia harapkan adalah setidaknya satu guru atau pelajar sepertinya. Setelah semalaman mencari, dia berhasil menemukan yang dia cari. Harold bertemu dengan seorang profesor dari Lathéa yang bernama Phantias, yang kelak akan menjadi guru pertama di Damacia.
"Phantias, tuan? Aku ingin orang-orang di sini bisa berfikir"
"Kalau begitu, ajarkan pada mereka, berkahi mereka dengan pengetahuan"
Bersama Phantias, Harold mulai mendirikan tenda besar yang di fungsikan sebagai sekolah dan tempat belajar bagi para pengungsi. Mereka mengajak para petani untuk kembali bertani, para pemburu untuk berburu, dan para pedagang untuk mulai kembali berdagang, Phantias mengajari para pemuda di sna tentang matematika dan sains. Tujuan Harold adalah untuk membuat bangsa yang cerdas dan mampu memberikan perubahan pada dunia tanpa pertumpahan darah.
"Dengan pengetahuan, orang-orang ini akan berfikir, dan dengan berfikir, mereka akan mencipta"

Dalam waktu enam bulan, mereka berhasil membangun infrastruktur dan berbagai instansi, rumah-rumah yang awalnya berupa tenda sekarang dibangun dengan kokoh seperti semestinya, perang yang telah berkahir membuka peluang bagi para pedagang untuk bergerak ke berbagai tempat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang berlayar ke seberang samudera, dan kembali dengan kekayaan yang melimpah. Para pemuda yang menjadi murid Phantias mulai berkelana dan mengumpulkan pengetahuan dari berbagai penjuru dunia, salah satu dari mereka telah menemukan teknologi digital pertama yang di perkenalkan ke negara-negara di benua Timur, bahkan Zakhira pun tertarik dengan salah satu penelitian para pelajar ini. Ilmu astronomi, dan teknologi mesin roket menjadi awal revolusi di Zakhira. Setelah empat tahun, mereka mulai merumuskan pemerintahan. Dengan kepercayaan penuh dari para penduduk di sana, Harold di tunjuk sebagai pemimpin tempat itu. Orang-orang yakin, dan sangat yakin karena Harold lah penyebab kesusksesan mereka, tanpa dorongan semangat Harold mungkin mereka hanya akan menua dan mati dengan suram di tanah yang asing itu
"Aku? Memimpin suatu bangsa?"
"Itu bukan hal buruk? Aku terima"
"Kalau begitu, tanah ini, yang kita temukan di titik terendah kita, tanah yang kita sirami selama empat tahun ini"
"Akan ku namai Damacia, seperti nama bintang yang sering ku pelajari dulu"
Begitulah, Republik Damacia akhirnya berdiri secara resmi dengan Harold Duartep sebagai presiden pertamanya. Tanah pertama yang mereka duduki, di masa depan akan menjadi Kota megah yang di kenal sebagai Kota para Penemu.
"Avancee" yang ke[][][][][][][][]nya [][][]n ti[][]

Di tengah keberhasilan itu, Harold tertawa di kediamannya
"Inikah kemenangan yang mereka cari?"
"Memang terasa manis."

- Seorang Penemu dari Avancee, yang bernama Edvin Waseley menulis kisah ini di buku catatannya, yang saat ini di pajang di museum sejarah penemuan di Avancee. Di buku yang sama lah dia menulis "Janji pada Penemu" yang menjadi bukti nyata tentang bagaimana orang-orang lemah di masa lalu berfikir dan bertindak, mereka menyerukan satu kalimat pendek seperti yang di catat di halaman akhirnya

"Pengetahuan di atas Kekuatan"

_____________________________________________

Next : #6 - Smart, but Silly

To be continued...

ASTERIÓS • Birth Of CalamityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang