#15 - When one ask for help

27 7 0
                                    

3 tahun setelah ledakan "Malapetaka" di Avancee...

***

Ibukota Techton, tahun 2481 kalender Asteriós

"Bangunkan Pangeran"

"Pangeran Renair, Renair Libert"

   Seminggu yang lalu, Raja Libert II telah dikabarkan meninggal secara mendadak, yang mulia dilaporkan meninggal dalam tidurnya. Sang Raja meninggalkan kerajaan, keluarga, dan tanggung jawab di belakangnya. Hal itu membuat Libert jatuh dalam kekosongan kepemimpinan

Seluruh penjuru Libert sudah mengetahui ini, dan selama beberapa minggu ini kerajaan sedang dalam masa berkabung. Setidaknya itulah yang seharusnya terjadi, namun sebaliknya. Beberapa kota besar di Libert mulai menyebar rumor soal penerus tahta raja, dan pemimpin baru kerajaan.

Pangeran Renair Libert, putra kedua raja Libert II. Setelah kematian ayahnya tentu saja tidak ada siapapun lagi yang dapat maju untuk duduk diatas tahta selain dirinya, apalagi kakaknya, anak pertama mendiang Raja juga sudah lama meninggal ketika dirinya masih kecil

Selain sang pangeran, orang-orang juga turut membicarakan soal nama lain. "Rhodes Cavain", putra sulung dari menteri pertahanan Libert, sekaligus keponakan mendiang Raja.

Jika libert dikenal dengan ketegasannya dalam memimpin, dan visi nya yang sangat patuh pada kerajaan. Rhodes dikenal karena kemampuan nya yang diluar nalar, dia di juluki sebagai prajurit terkuat di Libert. Umur nya juga lebih tua dari Renair, dan kemampuan nya untuk memimpin terbukti lebih ampuh dan hebat daripada Renair. Selain itu, yang terpenting adalah Renair sangat di kagumi dan di cintai masyarakat kelas atas di kerajaan.

***

Pukul 12.00 di Castle de Haller

   Pangeran Renair berjalan bersama para ajudannya menuju aula sekaligus ruang rapat untuk membicarakan masalah yang baru-baru ini mengalir di masyarakat. Sang Pangeran berjalan dengan angkuh di dalam pakaian mewah bermotifkan api dan emas yang menjadi lambang kerajaan Libert. Diikutin oleh para ajudan yang mengikuti dari sisi dan belakang nya

"Sebaiknya mereka mempunyai kabar bagus, aku sudah muak dengan ini..."

Renair tak berhenti mengoceh sepanjang jalan, dan para ajudan yang menjaganya pun tampak biasa-biasa saja dengan itu, menunjukkan betapa normal nya hal itu bagi mereka yang selalu bersamanya

"Rumor ini itu! Cuma aku yang boleh meneruskan tahta ayah..."

Setelah berjalan cukup lama, mereka akhirnya sampai di pintu aula yang akan di tuju. Dua ajudan di kiri dan kanannya berjalan ke depan pintu, lalu mendorong dan membuka pintu raksasa itu. Suara pintu yang terbuka bergema ke seluruh penjuru ruangan. Renair sambil masih di ikuti para ajudan berjalan memasuki aula raksasa itu

Tempat itu sudah di tata dengan rapi, meja persegi panjang yang sangat luas di taruh di tengah-tengah aula bersama denhsn kursi di setiap sisi nya. Para menteri, konglomerat, dan tenaga pemerintahan lainnya sudah berkumpul disana. Begitu sang Pangeran tiba, mereka langsung berdiri dari kursi masing-masing dan memberi penghormatan dan sambutan pada Pangeran Renair yang baru saja tiba.

"Duduklah kembali, rekan-rekanku"

Renair berbicara dengan lantang, ajudannya mempersiapkan tempat duduk di ujung depan meja yang menghadap ke semua orang. Renair duduk di sana layaknya seorang pemimpin hendak memimpin jalannya rapat kerajaan hari ini

ASTERIÓS • Birth Of CalamityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang