#10 - Chasing the Prey

33 8 1
                                    

"Jadi... Itu saja yang ingin kamu tanyakan?"

Noa melihat kearah Ivona, bibirnya tersenyum puas karena pembicaraan ini tidak bergerak terlalu dalam. Bagaimanapun, itu masih menjadi kebingungan dalam diri Ivona, dan sekarang gadis itu tidak bisa memaksa Noa lagi untuk menjawab semua pertanyaannya, itu semua terasa kosong.

"Maaf sudah menganggu waktumu, aku akan kembali ke bawah, masih ada yang harus di kerjakan"

Tapi, sebelum sempat meninggalkan ruangan Noa kembali memanggil Ivona, kali ini giliran dia yang bertanya, di malam yang dingin itu ada sesuatu yang ingin dia lihat sejak pertama kali mendengar nya

"Metirium. Apa aku boleh melihatnya?" Ivona hanya terdiam menanggapinya, mulutnya sedikit terbuka dan tatapan nya seperti kebingungan untuk menolak atau menuruti permintaan nya

"Tidak apa-apa kalau tidak bo-"

"Tentu saja, ayo ikut aku" ucapan lelaki itu di sela oleh ajakan dari Ivona. Selanjutnya mereka berdua berjalan meninggalkan ruangan itu menuju 'laboratorium' tempat Ivona melakukan semua peneliti dan percobaan nya

"Kamu benar-benar tertarik pada semua ini ya, memangnya apa yang menarik perhatianmu itu?" Tanya Noa sambil mengedarkan pandangan nya begitu turun dan masuk ke dalam laboratorium yang tersembunyi di rubanah rumah itu.

"Aku hanya merasa semua ini dapat membantuku, ini semua memang membuatku merasa lebih baik setiap melakukannya" jawab Ivona

Begitu masuk ke dalam, hal pertama yang terlihat dan menjadi sorotan adalah sebuah platform di tengah ruangan, disana Ivona menarik Metirium dalam wadah dengan keamanan terbaik. Hal lain yang menarik perhatian Noa adalah banyaknya buku yang tertata di rak hingga terbuang berantakan di lantai, bahkan di meja nya pun penuh dengan tumpukan catatan, kertas, dan buku-buku. "Gadis yang rajin" dalam hatinya

"Seperti yang kamu lihat, setiap kali melakukan eksperimen atau percobaan aku selalu meneliti dari dua sudut pandang. Sains dan Sihir, kurasa itu bisa menjadi dasar yang bagus untuk memahami semua ini, cara kerjanya"

Mereka berdua berjalan sampai berdiri di hadapan benda itu. Metirium, ada di hadapan keduanya. Bijih biru bersinar, sebuah benih yang menyimpan banyak rahasia tentang dunia, bahkan alam semesta ada di hadapan Noa. Tapi ada yang aneh dari reaksinya ketika itu

*Kringgggg___* Suara telepon rumah berdering, Ivona menyadarinya dan bersegera mengangkat nya, mungkin itu dari Doktor Arnest atau Lula.

"Tunggu disini, tolong jangan sentuh apa-apa. Aku akan segera kembali" gadis itu pergi meninggalkan laboratorium ke atas untuk menjawab panggilan itu

Noa memperhatikan Metirium itu dengan serius, keduanya seperti sedang saling menatap. Dia berjalan selangkah kedepan, hawa yang ia rasakan semakin mendingin. Dia berjalan selangkah lagi, bulu kuduknya berdiri, tubuhnya bereaksi seperti sedang menyaksikan yang tidak seharusnya disaksikan. Lalu di langkah ketiga, dia sangat dekat dengan bijih itu, dengan Metirium itu.

"Sudah berapa lama dia mencari ini?" Noa bertanya pada dirinya

"Metirium... Benda ini pasti sudah menyaksikan banyak hal sepanjang sejarah, sesuatu yang kuno" dia berbicara jelas pada dirinya

***

Sementara itu, diatas...

Ivona berjalan terburu-buru ke ruang tamu untuk mengangkat telepon yang terus berdering. Begitu dia mengangkat telepon itu, dia mulai berbicara, rupanya itu memang panggilan dari Lula yang sedang dalam perjalanan ke Ibukota pusat.

ASTERIÓS • Birth Of CalamityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang