#19 - Dealing with the lead

12 3 0
                                    

   Pemuda itu berjalan bersama seorang pria di sampingnya, mereka berdua hendak menghadiri pertemuan masyarakat yang akan diadakan di aula Voice of the people.

"Sudah lama tidak kemari" ucap pria di sampingnya

Mereka berdua turun di halaman besar aula, pemuda itu terlihat mengenakan pakaian tertutup seperti sengaja menutupi wajahnya entah karena alasan apa. Ketika pria di sampingnya mencoba memaksanya untuk berhenti berpakaian seperti itu, dia menolak dengan tegas

"Aku yakin itu bukan pertama kalinya untukmu, jadi tolong berhenti bersikap seperti ini..." Ucap pria itu

"Bukan karena aku takut, atau trauma, aku hanya mencoba menghindari pertanyaan dari orang-orang"

Ucapannya itu cukup menjelaskan

"Noa, sudah tiga tahun. Hentikan"

Mereka adalah Noa, dan Adrian. Setelah insiden malapetaka yang menghancurkan Avancee tiga tahun lalu, Noa di deportasi oleh pemerintah Damacia dan sejak saat itu dia di beri tempat tinggal dan tinggal bersama Adrian, sekaligus membantunya bekerja di Pasmall

"..." Noa hanya terdiam dan meneruskan langkahnya menuju pintu aula

Diikuti Adrian yang menghela nafas panjang, mereka berjalan menghampiri Voice of the people yang terlihat sudah cukup ramai di penuhi warga setelah kedatangan rombongan kerajaan dan Puteri Iliana dari ibukota

"Jadi, apa yang akan di diskusikan sekarang?" Tanya Noa

"Kudengar dari orang tua itu, cucunya yang telah lama pergi, Puteri Iliana dari kerajaan baru saja tiba. Kau lihat kendaraan-kendaraan itu? Itu milik mereka"

Sambil mendengarkan penjelasan singkat dari Adrian, Noa memperhatikan sekeliling aula, beberapa kendaraan mewah terparkir di sana, menandakan kalau rombongan kerajaan memang benar-benar datang ke kota, tapi wajahnya justru menunjukkan rasa khawatir dan bingung

"Bukankah kemarin... Mereka baru sampai?" Noa bertanya kembali

"Ya, tapi kali ini beda. Kudengar tuan puteri ingin membahas hal lain yang jauh lebih penting, apalagi kerjaan sedang dalam kondisi kurang baik saat ini"

Di tengah obrolan, keduanya berhenti berjalan ketika Adrian menyadari sesuatu dari kejauhan. Sebuah kendaraan militer terlihat sedang dalam perjalanan menuju aula

Adrian menyipitkan matanya, mencoba memastikan apakah benar yang dilihatnya itu adalah kendaraan militer kerajaan, semuanya berubah menjadi kecemasan ketika kendaraan itu semakin dekat dan rupanya benar, itu mobil militer kerajaan

"Mereka lagi? Seharusnya mereka kembali bulan depan kan?" Tanyanya kebingungan

Kendaraan besar itu berhenti di halaman aula, lalu pintunya terbuka. Dari dalam, seorang pria berseragam rapi keluar lalu membukakan pintu penumpang, dan dalam pintu itu juga keluar seorang pria berseragam. Rupanya itu adalah Rhodes, Jenderal Rhodes yang datang kemari kali ini.

Melihat tanda pangkat di seragamnya, Adrian langsung tau kalau itu adalah jenderal yang baru saja turun dari kendaraan yang membuatnya bahkan semakin khawatir

"Pria itu... Sepertinya aku pernah melihatnya" bisik Noa

"Jenderal... Jenderal Rhodes, kalau tidak salah di radio mereka menyebutnya senagai putra menteri pertahanan..."

Mendengar penjelasan dari Noa, Adrian mengerti. Dia menyimpulkan kalau mungkin saja kedatangannya kemari ada hubungannya dengan kedatangan Puteri Iliana sebelumnya, sambil mencoba berfikir positif dalam pikirannya

Rhodes berjalan kehadapan mereka berdua, lalu menyapa dengan ramah

"Selamat siang tuan-tuan..."

Senyumnya terlihat sangat bersahabat, tapi yang namanya Jenderal tetap Jenderal. Adrian mencoba menyapanya kembali, dan mengajaknya berbicara sambil bertanya tentang alasan kedatangannya kemari

ASTERIÓS • Birth Of CalamityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang