#18 - Revolutionary Way

16 3 0
                                    

"Voice of the People"

   Rombongan itu akhirnya sampai di tempat yang ingin mereka tuju. "Voice of the People", sebuah gedung atau aula raksasa yang berdiri di pusat kota Pasmall, area luar dari bangunan ini sangat tertata dan bersih, suasananya sangat berbanding terbalik dengan kenyataan di seluruh kota

"Kita masih di Pasmall kan?" Dirga bertanya

"Ya, suasana disini memang sangat berbeda. Sepertinya orang-orang sedang berkumpul..."

Begitu memasuki area itu, bisa terlihat sekumpulan orang tengah berkerumun di depan aula. Mereka terlihat sedang mendiskusikan sesuatu yang penting

Kesibukan mereka langsung terhenti dan teralihkan begitu rombongan ini tiba di area depan aula. Ditutur oleh Iliana, Dirga turun dari sana lalu menginstruksikan rombongan nya untuk menghentikan kendaraan

Selagi rombongannya merapikan kendaraan dan mempersiapkan diri, Iliana berjalan sendiri menghampiri kerumunan. Tuan puteri itu berjalan dengan sopan mendekati orang-orang yang sedang memperhatikan mereka

"Selamat siang, salam dari kerajaan..." Sapanya dengan sopan

Orang-orang itu memperhatikannya dengan tatapan polos tapi terlihat penuh rasa penasaran. Mereka seperti sedang memikirkan siapa orang yang baru saja menyapa mereka ini

Dirga ikut menghampiri orang-orang lalu memperkenalkan diri mereka dengan sopan seperti bagaimana Ivona menyapa sebelumnya

"Selamat siang, tuan dan nyonya. Sebelumnya, biar kuperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku Dirga, ajudan pribadi tuan puteri Iliana. Kami datang langsung dari ibukota Techton dalam agenda penting"

Orang-orang itu terus memperhatikan mereka, sampai salah satu dari mereka, seorang wanita akhirnya menanggapinya

"Ibukota? Kerajaan? Bukankah kalian baru selesai kemari Minggu lalu?" Wanita itu bertanya

"Maafkan kami, mungkin kalian terkejut. Tapi kedatangan kami kesini bukan untuk mengumpulkan para pemuda, kami punya tujuan lain..." Jelas Iliana

Kata-kata itu, khususnya ketika dia bilang "Mengumpulkan pemuda", menarik perhatian Dirga. Dia terdiam sejenak dan menyerahkan sisanya pada Iliana yang bisa menjelaskan lebih baik

"Perkenalkan, namaku Iliana Libert. Puteri bungsu Raja Libert II, dan salah satu pewaris tahta kerajaan. Kalian sudah mendengarnya, aku datang kesini ingin bicara secara langsung dan pribadi pada semua orang"

Gadis itu kembali berjalan semakin mendekati kerumunan orang dihadapannya, dia terlihat sangat percaya diri dan yakin dengan apa yang tengah ia lakukan dan inginkan

"Iliana...?"

Dari dalam kepadatan orang-orang, terdengar suara serak seorang pria memanggil namanya. Pria itu menerobos keluar dari kerumunan sambil terus-menerus memanggil Iliana. Dari matanya bisa terlihat bahwa pria itu sangat senang dan antusias melihat Iliana tiba

"Iliana...?! Itu benar-benar kamu??" Ucap pria itu sambil berdiri tertunduk di hadapan Iliana

"Tuan Garfield?! Ya! Ini aku! Iliana!"

Iliana terlihat ikut menyapanya dengan antusias, mereka berdua benar-benar akrab. Seperti dua sahabat yang sudah lama tidak berjumpa, Iliana menggenggam tangan pria itu dan merendahkan kepalanya sebagai tanda hormat

Pemandangan ini benar-benar membuat Dirga dan para rombongan lainnya terkejut, mereka tidak menyangka tuan puteri melakukan itu pada seorang pria asing. Setidaknya itulah yang mereka tau, meskipun sebenarnya pria itu bukan seseorang yang asing bagi Iliana

ASTERIÓS • Birth Of CalamityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang