06

2.7K 167 3
                                    

Jangan lupa vote and komen ya guys

Sekedar pemberitahuan untuk foto di atas adalah visual untuk Alfa Yesa Alexander
Yaitu kakak pertama Haris

.

.

.

Jam Istirahat makan siang hari ini telah tiba. Tadi saat istirahat pertama, Haris di ajak Lucky berkeliling sekolahan. Ternyata, gedung berlantai 9 itu tidak hanya kelas-kelas murid saja. Tetapi ada beberapa ruangan khusus seperti, ruang rapat, ruang tamu, ruang guru, gudang berkas guru, ruang eskul, gudang olahraga, gudang keperluan eskul, tentunya ada kantin, lab komputer, lab kimia, perpustakaan dan lain sebagainya.

Sedangkan di belakang gedung itu memiliki halaman yang sangat luas, dan itu tidak hanya sebuah halaman kosong. Di ujung halaman itu ada GOR milik sekolahan itu dan didalam GOR ada kolam renangnya. Di halaman ada taman bersantai untuk para murid, lapangan basket, lapangan bola sepak, lapangan bulutangkis dan tenis, lapangan khusus untuk upacara, kolam ikan dibeberapa sudut dan terakhir ada gedung serbaguna yang biasanya akan digunakan untuk sholat para umat muslim.

Dari gambaran gambaran di atas, sudah dipastikan sekolahan itu sangat elit. Tapi sungguh tidak dipungkiri. Siapapun yang memiliki prestasi walaupun itu hanya satu piagam, pasti akan menerima beasiswa di sana.

Yang menjadi pertanyaan Haris adalah "Masih adakah kekayaan keluarga Alexander yang lainnya?"

Nah, karena jam makan siang. Haris dan Lucky membeli makan siang di kantin lantai tujuh.

Baru saja Haris ingin melangsungkan kakinya ke kantin. Tiba-tiba saja dia melihat Faris dan Ica bersama teman-temannya.

Haris merasa bimbang. Haruskah dia melanjutkan rencananya untuk makan disana? Sedangkan Abang yang selalu mengatakan kalau dia membenci dirinya itu, sedang duduk di salah satu bangku kantin yang ada disana bersama teman-temannya.

Saat Haris sedang berkecamuk dengan fikirannya. Tiba-tiba, Lucky menarik tangannya dan duduk di salah satu bangku kantin yang berada di pojok kantin dan tempat itu cukup jauh dari tempat Faris.

"Kenapa duduk di pojokan kayak gini?" Tanya Haris untuk sedikit membuka topik.

"Gapapa! Hanya saja ini tempat favorit aku. Karena aku gak punya teman, jadi aku suka mojok sendirian. Lagian dari pertama aku masuk sekolah sampai sekarang, gak ada tuh yang mau duduk disini selain aku. Hehe..." Jelas Lucky, diakhiri dengan cengengesan anehnya.

"Ya udh, kamu mau pesan apa? Biar aku pesanin" Tawar Lucky.

"Aku mau paket ayam goreng plus nasi aja" jawab Haris.

Biasalah, Orang indo gak makan namanya kalo gak pake nasi. Itu kebiasaan Haidar dulu. Apapun lauknya, yang penting ada nasi.

Sangat menjadi kesayangan para orang tua. Sungguh sulit menemukan seorang anak yang seperti Haidar.

"Ya udh, tunggu bentar ya"

Tak lama kemudian, Lucky datang dengan membawa satu mangkuk mie dan satu piring berisikan ayam goreng dan nasi.

"Makasih" Ucap Haris disertai senyuman.

"Sans aja"

"Aku seneng deh! Sekarang aku punya temen" Ucap Lucky menampakkan deretan giginya yang berbentuk seperti gigi kelinci didepannya, tak lupa pula matanya yang mengecil karena senyumannya yang lebar itu.

𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang