Jangan lupa vote and komen ya guys
Happy weekend guys 🤗
Sekedar pemberitahuan
Foto yang di atas itu buat visualnya Haidar ya manis
"Adek! Adek gapapa kan? Hiks..." Tangis seorang anak laki-laki saat menjenguk Haris."Enm.... Kamu siapa?" Tanya Haris kepada anak laki-laki asing didepannya.
"HUWAAA.... Adek lupa aku ayah..... Hiks srott..."
"Dafa tenang ya! Adek cuman hilang ingatan. Dafa kenalan lagi deh biar bisa akrab lagi" Ucap seorang pria yang anak itu panggil dengan ayah.
"Iya ayah!" Ucap anak yang tadi menangis. Namanya adalah Dafa teni alexander. Sepupu dari Haris.
"Dek, Aku Dafa! Panggil aku bang Dafa!" Ucap Dafa memperkenalkan diri.
"Aku Tino, panggil Bang Tino aja ya!" Ucap anak laki-laki lain yang berdiri di sebelah kiri ranjang Haris. Dia adalah Tino teni alexander. Kakak kedua Dafa.
"Saya adalah kakak dari Daddy kamu! Panggil aja ayah! Dan ini istri saya panggil aja bunda!" Ucap seorang pria yang tadi menenangi Dafa. Dia adalah Dimas Ten Alexander.
"Halo Haris!" Ucap Istri Dimas. Dia adalah Tina Firmansyah.
Haris mencoba mengingat nama-nama mereka. Lalu ia melirik ke arah sofa yang ada di ruangan itu. Disana terdapat seorang pria berusia 22 tahunan yang belum diketahui namanya oleh Haris.
"Kakak itu siapa?" Tanya Haris akhirnya. Kerena penasaran kenapa tidak untuk bertanya terlebih dahulu.
"Doni. Panggil gw bang Doni!" Ucap pria yang berada di sofa itu. Dia adalah Doni teni alexander. Putra pertama Dimas.
Haris mengangguk faham walaupun sulit untuk difahami.
"Dimana keluarga Haris?"
Mereka diam seribu bahasa.
Mereka bingung untuk menjawab itu. Pasalnya, semua keluarganya membenci dia. Bahkan mereka saja tidak mengetahui kalau Haris sedang di rumah sakit sekarang.
Karena tidak menjawab jawaban dari mereka. Haris pun mulai gelisah. Semakin ditunggu mereka malah semakin tidak ingin mengatakannya.
"Haris mau pulang!" Putus Haris karena sudah jengah dengan suasana itu.
"Ntar dulu ya dek!" Ucap Bunda Tina.
Haris sudah menduga kalau dirinya pasti tidak akan diizinkan untuk pulang sekarang. Dia berfikir akan menggunakan cara Haidar dulu saat tidak dituruti oleh mama dan papa nya.
"Haris mau pulang! Haris mau pulang! HARIS MAU PULAAANG!!!!!" Teriak Haris di ruangan itu. Teriakannya semakin lama semakin keras.
"Ok, ok, ok, Ayah periksa dulu ya!"
"Loh kok ayah yang periksa? Emang ayah bisa?" Tanya Haris polos.
"Ayah itu dokter dek! Dan rumah sakit ini juga punyanya ayah!" Ucap Tino karena tidak kuat melihat kepolosan adek sepupunya itu.
"Oh... Ok! Ayo buruan ayah periksa! Haris mau pulang!" Ucap antusias Haris.
Dimas pun terkekeh gemas. Keponakannya benar-benar menggemaskan sekarang. Dia menjadi polos dan penuh keceriaan seperti ini. Dimas suka perubahan yang ditujukan oleh Haris.
"Adek boleh pulang klo infusnya udah abis ya dek!" Ucap Dimas setelah selesai memeriksa keadaan Haris.
"Yeay...." Pekik Haris kesenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘
RandomBagaimana ceritanya seorang Haidar yang notabene nya seorang anak mami bertransmigrasi ke tubuh seorang anak yang dibenci oleh keluarganya karena kesalahan yang tak ia perbuat Gak pinter bikin desk Penasaran langsung baca aja