07

2.5K 163 9
                                    

Jangan lupa vote and komen ya guys

-Doni

"Haris!"

Haris menengok ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata yang memanggilnya adalah Bu Nisa.

"Eh Bu Nisa, Ada apa Bu?" Tanya Haris basa-basi. Sejujurnya ia masih canggung setiap kali bertemu dengan Bu Nisa.

"Kamu kenapa masih belum pulang?" Tanya Bu Nisa kepada Haris. Pasalnya ini sudah terlalu lewat dari jam pulang sekolah.

"Lagi nunggu jemputan Bu!" Jawab Haris jujur.

"Loh, bukannya kamu adeknya Faris ya? Kenapa gak pulang bareng Faris?" Tanya Bu Nisa penasaran.

"Ah... Mungkin bang Faris lupa Bu!" Ucap Haris membual. Padahal yang sebenarnya, dia memang menghindari Faris.

"Terus, ibu sendiri kok belum pulang?" Ucap Haris berencana mengganti topik.

"Oh iya, tugas ibu baru selesai! Dan ini mau sekalian nunggu tukang jamu!" Jawab Bu Nisa apa adanya.

"Tukang jamu? Ibu minum jamu?" Tanya Haris. Pasalnya masa iya seorang Bu Nisa yang secantik itu minum jamu?

"Iya! Kenapa emangnya? Haris juga mau?"

"Eh enggak deh! Haris gak pernah minum jamu!"

"Belom pernah nyoba kok udah nolak. Coba dulu, ya! Ibu traktir!" Ucap Bu Nisa sedikit paksaan lembut.

"Tapi jamu itu pahit Bu!" Ucap Haris hendak menolak.

"Kata siapa? Eh itu tukang jamunya lewat! Mbook... Beli jamu nya mbok!" Teriak Bu Nisa saat sudah melihat datangnya mbok jamu.

"Iya Bu! Seperti biasa ya kunir asem?" Ucap mbok jamu saat sudah berada di depan Bu Nisa dan Haris.

"Iya mbok! Sama beras kencur nya ya!" Ucap Bu Nisa dan di iya-i oleh mbok jamu.

"Ini Bu, kunir asemnya, dan ini beras kencurnya!" Ucap mbok jamu dan memberikan dua gelas berisikan jamu yang berbeda warna. Dua gelas itu diterima oleh Bu Nisa.

"Makasih ya!" Ucap Bu Nisa. "Haris! Ini beras kencur buat kamu! Di coba ya!" Bu Nisa menyodorkan jamu berwarna putih kepada Haris.

"Ini pasti pahit ya Bu?" Tanya Haris takut jamu itu berasa pahit.

"Coba cium baunya! Ada bau-bau pahitnya gak?" Ucap Bu Nisa menyuruh Haris mencoba menciumnya agar Haris mau untuk meminumnya.

Haris pun melakukan apa yang Bu Nisa suruh. Dia mencium jamu itu. Baunya wangi, tidak seperti ada bau-bau pahitnya.

"Nah, coba deh diminum!" Kali ini Bu Nisa menyuruhnya untuk meminum jamu itu.

Haris mencoba menyeruput jamu itu. Alangkah terkejutnya Haris saat merasakan rasa manis di lidahnya. Haris menghabiskan jamu itu dan hanya menyisakan sedikit endapan yang dihasilkan dari jamu itu.

"Wah, enak Bu! Mbok bungkusin 3 bungkus jamu ya!" Ucapan Haris membuat Bu Nisa tersenyum lebar. Bu Nisa berhasil membuat anak muda seperti Haris menyukai jamu. Sepertinya ini akan menjadi salah satu minuman favorit Haris mulai saat ini.

"Terimakasih ya mbok! Ini uang nya, sekalian sama yang punya Bu Nisa tadi" ucap Haris saat menerima satu kantong plastik yang berisikan 3 bungkus jamu beras kencur.

"Eh? Kan ibu tadi yang mau traktir Haris! Kenapa malah Haris yang bayar?" Ucap Bu Nisa hendak menghentikan Haris.

"Gapapa Bu! Biar Haris aja yang bayar!"

𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang