10

2.3K 144 4
                                    

Jangan lupa vote and komen ya guys

-Dendi


"Jangan berani-berani nyentuh adek gw!" Ucap seseorang membuat Faris terkejut dan refleks menengok kearahnya.

"Lo?" Cengo Faris.

"Lucky! Bawa Haris ke UKS!" Perintah orang itu kepada Lucky dan tidak memperdulikan Faris yang sedang penuh amarah itu.

Faris menghempaskan tangannya agar tangan orang itu terlepas.

"Rain, lu Abang dari tuh bocah?" Tanya Arjuna.

Orang itu adalah Rain putra brianata. Ketua kelas di kelas Faris. Anak yang tahun lalu mendapatkan rangking satu pararel. Anak yang suka menyendiri dan akan selalu mengerjakan tugas sendirian walaupun itu berkelompok. Benar-benar anak yang penyendiri. Tapi siapa tau, dibalik sifat penyendiri nya itu dia pandai mengamati. Jadi, tanpa orang lain memberitahu kepadanya dia akan tahu dengan sendirinya.

"Sejak kapan lu jadi abangnya tuh bocah sialan?" Tanya Faris pada saat Rain belum sempat menjawab pertanyaan Arjuna.

"Sejak sebelum lu kenal sama gw!" Jawab Rain, membuat Faris semakin terkejut dan bingung.

"Kapan?" Tanya Faris kembali.

Bukannya menjawab, Rain malah pergi begitu saja.

"Rain kenal Haris dari sebelum dia kenal Faris? Dia ini sebenarnya siapa?" Ucap dalam hati seseorang.

"Far! Mending kita ke kelas aja yuk! Lagipula Ica juga gak kenapa-kenapa tuh!" Ucap Lucas.

"Ya udah, kalian ke kelas aja dulu! Gw mau nganterin Ica ke kelasnya dulu" Ucap Faris dan yang lain pun pergi ke tujuannya masing-masing.

.

.

.

.

.

Di UKS, Lucky mengobati punggung Haris yang ketumpahan kuah bakso panas tadi. Lucky meringis saat melihat punggung Haris yang memerah itu.

"Ini agak sakit ya Har!" Ucap Lucky dan langsung mengobati punggung Haris.

Haris meringis kecil saat punggungnya bersentuhan dengan jari Lucky yang mengolesi obat. Hingga dia sesekali menutup matanya menahan perih yang dirasakan.

Tiba-tiba pintu UKS dibuka oleh seseorang, membuat atensi Haris dan Lucky refleks mengarah ke arah pintu. Ternyata yang datang adalah Rain, dan itu membuat Lucky membuang nafas lega.

"Kenapa? Lu kira Faris?" Tanya Rain saat menyadari kalau Lucky merasa lega saat melihatnya.

Pertanyaan Rain tadi dijawab anggukan dari Lucky. Lalu Lucky pun melanjutkan mengobati Haris.

"Dimana dokternya? Kok gak ada?" Tanya Rain saat menyadari kalau yang mengobati Haris bukan dokter yang biasa ada di UKS.

"Gak tau sih bang! Tadi pas kita kesini emang gak ada siapa-siapa!" Jawab Lucky dengan tangannya yang masih mengobati Haris.

"Oh...."

"Ern...... Makasih ya bang!" Ucap Haris sangat lirih, tapi masih bisa didengar oleh Rain karena Rain sudah berdiri didepan Haris.

"Iya sama-sama! Itu juga tanda makasih gw karena lo dulu pernah nolong gw!" Ucapan Rain membuat Haris mengerutkan keningnya.

"Kapan?" Tanya Haris akhirnya.

"Lu gak inget?" Bukannya menjawab, Rain malah bertanya balik.

"Kata dokter.... Haris amnesia!" Jawab Haris singkat, tapi masih bisa dipahami oleh Rain.

𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang