04

3.6K 207 9
                                    

Jangan lupa vote and komen ya guys

Sekedar pemberitahuan, untuk foto di atas adalah visual Faris yaitu kakak ketiga Haris ya sayang

Di alam lain.

Seorang anak laki-laki berjalan di ruangan serba putih. Dia terus berjalan mencari sesuatu yang dapat menjawab ribuan pertanyaan di kepalanya.

Tiba-tiba, ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Hai, Haidar!!!"

Anak laki-laki itu menengok kebelakang dan.....

"HARIS!!!?"

Anak laki-laki itu adalah Haidar dan seseorang yang menepuk pundak Haidar adalah Haris. Haidar menatap wajah Haris datar. Dia terlihat lugu, matanya cukup berbinar binar dan senyuman itu...... merekah di wajahnya. Wajahnya benar-benar imut.

"Kamu kemana aja? Kenapa baru muncul?" Tanya Haidar kepada Haris dengan nada yang cukup tinggi.

"Maaf!" Satu kata.

"Maaf kenapa anjir! Lu balik lah ke tubuh lu. Gw mau ke tubuh gw sendiri!" Haidar lelah dengan kehidupan monoton Haris. Ia ingin menjadi Haidar lagi, yang dimanja sama ortunya.

"Gak bisa!"

"Kenapa?" Jawaban Haris barusan membuatnya refleks menengok ke arah Haris.

"Tubuh kamu sudah meninggal!" Jawab Haris.

"Apaa!!?" Haidar membeku memikirkan jika ia sudah mati. Bagaimana nasib mama dan papanya sekarang. Saat mengetahui anak semata wayangnya itu telah pergi untuk selamanya.

"Kalo gitu! Lu balik lah ke tubuh lu! Gw mau ke...... akhirat aja!" Ucap Haidar sempat menjeda ucapannya.

"Gak bisa juga!" Jawab Haris membuat Haidar menengok ke arahnya.

"Kenapa? Jangan bilang lu udah meninggal juga?"

Haris menjawab itu dengan menganggukkan kepalanya dan langsung menunduk. Ia merasa bersalah kepada Haidar. Tapi, ia juga merasa lega. Dengan begini ia tidak akan merasakan penderitaan itu lagi.

"Haidar! Aku nitip tubuh aku ya! Terserah mau kamu apain aja tubuh itu. Itu sudah menjadi hak kamu. Setidaknya jangan sampai tubuh itu mati di tangan Ica" mohon Haris menatap Haidar.

"Maksud kamu apa?" Heran Haidar. Mengapa Haris memintanya untuk menjaga tubuhnya, tetapi terserah dia untuk melakukan apa saja, asalkan jangan sampai dibunuh oleh Ica(?)

"Aku tidak tau siapa Ica sebenarnya. Tapi aku tau apa yang diinginkan oleh Ica"

"Apa itu?"

"Kamu mau tau?" Bukannya menjawab Haris malah tanya balik.

"Jawab aja Napa!"

"Iya iya! Jadi sebenernya tuh Ica mau............. " Haris mengkode Haidar untuk mendekatkan telinganya ke arahnya, dan Haris pun membisikan apa yang diinginkan Ica. 'apa itu?' entah lah. Yang tau hanya Haris dan Haidar saja. Bahkan author pun tidak tahu.

𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang