Jangan lupa vote and komen ya guys
-Tina
Hari ini adalah hari libur, dimana hari saatnya semua orang beristirahat dari kegiatan-kegiatan yang menyibukkan dan melelahkan.Seperti Haris saat ini. Tubuhnya masih terbalut selimut tebal, mulut yang sedikit terbuka, tetapi mata setia tertutup. Ditambah lagi di luar cuacanya sedang hujan. Dan tidak ada seorang pun yang bermuatan untuk membangunkannya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.30 , sudah lewat untuk jam sarapan di keluarga Alexander tersebut.
Sedangkan yang di lantai bawah, seorang pria paruh baya sedang membaca sesuatu di laptopnya. Dia sesekali mengetik di keyboard laptop itu.
Dendi melihat ke arah tangan kirinya yang terdapat sebuah arloji di sana.
Setelah melihat jarum jam yang tertera. Dia langsung menatap ke arah langit-langit yang berada cukup dekat dengan tangga.
"Mina!!!" Panggil Dendi.
Lalu, Bu Mina pun datang dengan sedikit tergesa-gesa.
"Ada apa tuan?!" Ucap Mina saat sudah menghadap tuanya.
"Bangunkan Haris sekarang! Dan suruh dia untuk bersiap-siap! Saya mau mengajaknya pergi!" Perintah Dendi.
"Baik tuan!" Tanpa basa-basi, Mina pun berlari ke kamar Haris dengan menggunakan tangga.
Saat berada di lorong kamar di lantai dua. Mina sedikit memelankan jalannya.
"Tumben sekali, tuan besar ingin mengajak tuan muda Haris pergi?"
Meskipun Mina terheran-heran, tetapi dia tetap senang. Karena itu adalah salah satu keinginan tuan muda kecilnya dari dulu.
Mina tersenyum dan kembali mempercepat langkahnya.
Mina sudah sampai di depan kamar Haris dan langsung mengetuk pintu kamar Haris.
Tok....! Tok...! Tok....!
"Tuan muda! Bangun tuan! Tuan besar menyuruh anda untuk bersiap! Beliau mengatakan ingin mengajak anda pergi keluar!" Ucap Mina dari depan pintu dengan sedikit berteriak.
Haris yang tadinya merasa terganggu dengan suara Mina seketika tersadar sepenuhnya saat Mina menyebutkan "Tuan besar". Haris pun terduduk di atas ranjangnya.
"Hah? Dendi ngajak gw keluar? Ini beneran Dendi?" Monolog Haris.
"Tuan muda Haris?!" Suara Mina dari arah luar kamar.
"Iya Bu!! Ini Haris udah bangun kok!! Bikinin omlet buat sarapan Haris ya Bu!!" Teriak Haris dan langsung berdiri dan pergi ke kamar mandi yang tersedia di kamarnya.
.
.
.
.
.
Haris berlari ke arah Dendi, hingga nafasnya sedikit tersengal-sengal.
"Sudah siap?" Tanya Dendi dan menengok ke arah belakang yang terdapat Haris di sana.
"Mau kemana sih?" Tanya Haris masih dengan nafasnya yang tersengal-sengal.
Bukannya menjawab, Dendi malah memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dan mengambil sesuatu. Dendi memberikan barang yang dia ambil barusan ke Haris.
"Apa?" Tanya Haris heran.
"Inhiler! Pakai!" Ucap Dendi.
"Idih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘
RandomBagaimana ceritanya seorang Haidar yang notabene nya seorang anak mami bertransmigrasi ke tubuh seorang anak yang dibenci oleh keluarganya karena kesalahan yang tak ia perbuat Gak pinter bikin desk Penasaran langsung baca aja