03

3.8K 228 3
                                    

Jangan lupa vote and komen ya guys

Hanya ingin memberitahu
Foto yang di atas adalah visual untuk Haris

Suasana meja makan terasa sunyi. Hanya ada rengekan Ica yang lagi-lagi meminta lauk itu dan ini. Tetapi, orang-orang di meja makan itu tidak ada yang menanggapinya, tetapi tidak dengan Dendi. Ia
mengambilkan semua lauk-lauk yang Ica ingin kan.

Perhatian Dendi benar-benar hanya berpusat kepada Ica. Sedangkan yang lain makan dengan tenang tanpa menghiraukan apapun disekitar mereka. Tetapi tidak dengan Haris.

Dia memakan makanannya tetapi dia sesekali melirik ke arah Al yang ternyata sedang menatapnya, dan itu membuat Haris merasa risih dengan orang yang menurut Haris aneh itu.

Seperti yang diceritakan Dafa saat di kamar tadi. Seingat Haris orang itu bernama Al.

"Bang Al gimana sih? Dari tadi nata lauk tapi yang disendok cuman nasi nya doank?" Ok. Lepas sudah kulitnya seorang Haidar.

Semua orang di sana refleks melihat ke arah piring Al, begitu dengan Al nya sendiri.

Al terkejut, dia benar-benar tidak merasa dia hanya memakan nasinya. Dia benar-benar pikirannya sedang berkecamuk saat ini. Memikirkan cerita dari ayah Dimas tadi

Flashback on

"APAAA!!!" Teriak Al, El dan Faris.

"Biasa aja kali" ucap Doni dan karena mulut ketiga sepupunya itu masih terbuka, ia pun menutupi mulut-mulut itu satu persatu.

"Coba deh kalian ingat-ingat. Terakhir kalian melihat Haris itu pas kapan dan lagi apa?" Tanya Dimas membuat mereka semua berfikir untuk mengingat-ingat.

"Seingat aku sih.... Terakhir Haris tuh mau nyelakain Ica!" Ucap Faris mengingat-ingat.

"Are you sure that's all that happened?" Tanya lagi Dimas.

"Ya apalagi...? Paling seperti biasa. Dia akan dikurung di ruang bawah tanah!" Kali ini El yang menjawab.

"Nah... Kalian tau gak apa yang dilakukan Daddy kalian saat mengurung Haris di ruang bawah tanah?"

Ok. Dendi mulai khawatir kalau yang ia lakukan akan diketahui oleh anak-anaknya. Ia tidak ingin anak-anaknya mengetahui itu dan akan menirunya. Karena, mau bagaimana pun ia hanya ingin menunjukkan ajaran yang baik untuk anak-anaknya itu.

"Abang apaan sih? Dah ah. Yuk anak-anak sudah jam nya makan siang!" Ajak Dendi guna mengalihkan topik.

"Tunggu dulu! Nunda jam makan gak akan bikin kita mati kan...?" Ya. Doni tau kalau om nya ini akan mengalihkan topik.

Al tidak menghiraukan yang lain. Ia berfikir 'memangnya apa yang Daddy nya lakukan terhadap Haris saat setiap Haris di kurung di ruang bawah tanah? Tidak mungkin kan kalau hanya dikurung, tapi pas keluar pasti aja ada sesuatu yang ditahan oleh Haris? Seperti..... Menahan sakit'. Itulah yang difikirkan oleh Al saat ini.

"Memangnya apa yang dilakukan oleh Daddy, yah?" Oke. Sudah tidak bisa ditahan lagi rasa keingintahuan sang Al.

"Dia mencambuk Haris. Bahkan bisa jadi lebih dari itu. Makanya Haris sekarang amnesia. Iya! Memang benar Daddy kalian mendidik kalian dengan baik. Tapi tidak dengan Haris. Ia selalu menunjukkan sisi buruknya kepada Haris dan bahkan tidak ada sedikitpun ia mengajari Haris tentang sopan santun. Jadi jangan heran kenapa Haris bisa tidak sopan dengan Daddy kalian" Jelas panjang lebar Dimas.

𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang