09

2.4K 140 3
                                    

Jangan lupa vote and komen ya guys

-Dafa

"Faris! Bangun gih! Trus mandi dan berangkat sekolah!" Ucap Al yang sedang membuka kunci yang ada di rantai di kaki Faris.

"Hah? Bukannya Abang masih ngehukum Faris ya?" Tanya Faris di setengah kesadarannya.

"Iya! Nanti kamu pulang sekolah Abang kurung lagi!" Ucap Al membuat Faris langsung sepenuhnya sadar. Al memang cukup keras kepada adik-adiknya, tapi dia juga tidak mau adik-adiknya harus bolos sekolah karena alasan yang tidak pasti ini. Pendidikan adalah yang nomer satu bagi Al.

"Arghh... Bang! Rantai lagi aja! Faris mau tidur!" Ucap Faris dan kembali menyamankan dirinya untuk kembali tidur.

"Hidih!!! Bangun gak?! Ato mau Abang gendong ke kamar mandinya?" Ucapan Al membuat Faris langsung beranjak dari tempat tidurnya dan berlari ke arah kamar mandi.

"Dasar! Kenapa gw punya adek yang aneh kayak gitu sih? Seharusnya dia bukan patung julit, kayaknya lebih cocok kecebong deh. Udah bener-bener jadi ikan malah ngeluarin kaki dan jadi katak. Sama kayak Faris, udah bener-bener jadi adek yang lucu tapi malah sok galak di depan orang lain! Hadeh..." Monolog Al dan di akhiri gelengan halus.


.

.

.

.

.

Faris selesai mandi dan memakai seragamnya dan ternyata Al dari tadi menunggu Faris di kamar Faris hingga Faris selesai mandi. Dan kini Al dan Faris telah berada di dalam lift untuk turun ke lantai pertama, lebih tepatnya ke ruang makan.

"Bang! Yang semalem makasih ya ayam baladonya!" Ucap Faris.

"Iya sama-sama! Tapi kalo gak ada yang nyuruh Abang buat beli itu untuk kamu juga gak Abang beliin tau!" Ucap Al membuat Faris mengerutkan keningnya.

"Emangnya siapa yang nyuruh Abang?" Tanya Faris.

Belum juga Al menjawabnya. Tak terduga Faris akan mengatakan ini.

"Oh... Pasti Ica! Ah... Makin sayang deh sama Ica!" Ucap Faris dan menempelkan salah satu telapak tangannya di pipi.

Agak jijik
Orang yang punya wajah galak jadi.....
Iyuh

"Bukan!"

Faris pun kembali mengerutkan keningnya.
"Oh... Pasti bang El, kan?"

"Bukan!"

Faris kembali mengerutkan keningnya.
"Oh... Pasti Daddy!?"

"Bukan!"

Lagi dan lagi, Faris mengerutkan keningnya. Mengapa bukan ketiga orang yang dia sayang. Bahkan orang yang sedang berbicara dengannya saja juga tidak akan melakukan itu kalau tidak ada yang menyuruhnya, bukankah begitu yang tadi Al katakan(?)

"Kalo bukan mereka dan bang Al, siapa lagi? Apa mungkin.......?" Ucap Faris dalam hati.

"Maksud Bang Al, Haris?"

"BINGO!!" Al membuat Faris terkejut.

Ting........ (Anggep aja suara lift kebuka)

𝕻𝖊𝖓𝖌𝖌𝖆𝖓𝖙𝖎 𝕳𝖆𝖗𝖎𝖘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang