Chapter 18

59 7 0
                                    

Buzen kembali ke penginapan, di depan penginapan terlihat Yagen yang berdiri menyender ke sisi pintu.

"Yo Yagen!"

Yagen menegakan tubuhnya dan mengangguk, Yagen masuk kedalam penginapan di ikuti Buzen. Di dalam kamar penginapan Kousetsu dan Kikkou tengah mengobrol dengan Konnosuke di sisi jendela melihat keluar.

"Ara Buzen-san, okaeri~"

"Ou."

Buzen duduk bersebelahan dengan Kikkou dan Yagen bersebelahan dengan Kousetsu, Yagen memulai pembicaraan dengan memberikan laporan tentang dirinya yang pergi ke gerbang desa juga mengecek kuda milik mereka yang aman.

Kousetsu menceritakan kalau dirinya pergi ke selatan dan keadaan di sana tidak terlalu berubah, ia bisa mendengar orang-orang membicarakan tentang kuil.

Begitu pula Kikkou, tidak ada yang aneh di tempat lain dan toko pun satu persatu mulai buka dan memulai kegiatan meski tak semua toko buka.

Buzen terdiam, menunggu giliran untuk memberikan laporan. Buzen menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan.

"Aku... Menemukan sesuatu yang menarik, korban dari Oni semalam atau... Oni itu, anak dari kepala desa ini."

Yagen dan yang lainnya membelakan mata, Buzen menatap ke arah tatami mengingat kembali apa yang di katakan Kakushi padanya.

"Saat aku pergi ke bukit, aku melihat perempuan yang menangis di depan pohon yang kita lawan semalam sembari menangis memeluk kimono merah.

Saat ku tanya pada salah satu Kakushi, Kakushi tersebut menjelaskan kalau perempuan itu istri dari kepala desa yang menemukan Kimono milik anaknya di antara tumpukan mayat."

Buzen kembali mengangkat kepalanya, menatap rekan timnya termasuk Konnosuke yang terdiam mencerna informasi yang masuk.

"Tunggu sebentar, Konnosuke." Panggil Kikkou, Konnosuke menoleh dan menegakan badannya.

"Apa... Manusia bisa berubah menjadi Oni?" Tanya Kikkou

Konnosuke mengangguk membuat yang lainnya kaget.

"Ha'ai! dari informasi yang Aruji berikan, manusia bisa menjadi Oni dengan cara meminum darah dari Oni lain." Jelas Konnosuke "Tapi sebaliknya Oni tidak bisa kembali menjadi manusia."

Suasana menjadi hening, Konnosuke mematikan kembali layar Hologram dan duduk menatap Touken danshi. Terdengar suara pemilik penginapan yang membawakan makan siang.

Yagen bangkit dari duduknya berjalan membukakan pintu, pemilik penginapan masuk dengan nampan makanan.

"Nee oba-san" panggil Buzen

Nenek pemilik penginapan mengangkat kepalanya begitu pula yang lain menatap Buzen. Buzen yang duduk bersila dengan tangan kanan menopang pipi menatap pemilik penginapan dengan serius, tapi Buzen segera mencairkan nya dengan senyum nya membuat yang lain mendengus melihat nya.

"Aku mendengar kalau anak kepala desa menghilang, apa itu benar?"

Pemilik penginapan mengangguk, terlihat senyum kecil terukir di bibirnya dengan mata sendu.

"Ya tuan samurai, anak dari kepala desa menghilang sebulan yang lalu setelah bertemu dengan laki-laki bernama muzan."

"Laki-laki bernama muzan?"

Konnosuke yang berada di tangan kikkou menatap serius pemilik penginapan, Yagen melirik ke arah Konnosuke untuk sesaat dan kembali menatap pemilik penginapan tersebut.

"Ya, sebulan yang lalu seorang laki-laki bernama Muzan datang ke desa ini dan tidak di sangka, Akane-chan, anak kepala desa jatuh cinta pada laki-laki itu... Setiap malam mereka selalu bertemu di kuil sampai... Suatu malam laki-laki itu pergi meninggalkan desa membuat Akane-chan sedih dan mengurung diri di kamarnya.

Orang-orang bilang akane-chan menjadi gila karna lelaki tersebut, setiap hari Akane-chan terlihat pergi ke kuil dan kembali saat malam hari. Tetapi... Suatu malam Akane-chan tidak kembali pulang, tuan besar— kepala desa menyuruh semua penjaga untuk mencari Akane-chan ke seluruh desa tapi tidak menemukan nya, bahkan Kepala desa pergi ke desa lainnya untuk mencari Akane-chan."

Pemilik penginapan tersebut menundukkan kepalanya dan menggeleng, jari nya terlihat gemetar selama menceritakan anak dari kepala desa.

Di sisi lain, Yagen dan yang lain nya saling melempar lirik.

"Dan semenjak Akane-chan menghilang, kejadian aneh mulai terjadi. Orang-orang yang menghilang di malam hari, suara perempuan, anak-anak sampai orang tua selalu terdengar setiap malam dan jika seseorang mencari nya orang tersebut akan menghilang."

Pemilik penginapan tersebut terlihat meneteskan air mata di balik lengan kimono nya, Buzen mendekat dan mengelus punggung pemilik penginapan membuatnya menjadi tersedu-sedu kecil.

"Kuil... Kuil yang indah di atas bukit menjadi kelam semenjak Terror terjadi, tidak ada yang mau pergi ke kuil semenjak itu." Rintih pemilik penginapan

# # # # #

"—Begitulah aruji."

Yagen menatap layar Hologram yang menampilkan sang Saniwa, Yuri yang duduk di jendela menatap lurus Yagen, Yuri sedikit menunduk dan bergumam kecil.

"Hmm... Muzan ya. Terima kasih untuk laporan nya Yagen, kalian bisa kembali setelah melakukan double check."

"Wakarimasta."

Layar Hologram di matikan, Yagen menghela nafas kecil dan menoleh ke arah anggota tim nya yang duduk tak jauh dari Yagen.

"Jadi kita bisa pulang setelah ini?" Tanya Kikkou

Yagen mengangguk

"Ahh aku tak sabar untuk pulang." Ujar Buzen

"Kalau begitu sebaiknya kita melakukan double check sekarang." Ujar Kousetsu di setujui yang lainnya

Yagen dan tim nya keluar dari penginapan dan berkeliling desa untuk mengecek ulang, setelah merasa semuanya aman, Yagen dan yang lain nya mengambil kembali kuda dari kandang dan pergi keluar dari desa menuju hutan.

Yagen memegang sebuah jam tangan classic dengan banyak gear di dalamnya, terlihat tanggal dan tahun bahkan nama periode di dalam jam tangan tersebut.

Yagen menekan tombol juga memutar beberapa benda kecil di sekitar jam tangan, menyesuaikan tanggal bulan serta nama periode. Setelah merasa cukup, Yagen menekan tombol di atas jam tangan.

Lingkaran dengan gambar unik terlihat di bawah kaki, lingkaran mulai bercahaya dan Yagen juga yang lainnya perlahan jadi helaian bunga sakura dan menghilang seketika.

# # # # #

Di sisi lain, tepatnya di kediaman Ubuyashiki Yuri tengah duduk di jendela dengan layar Hologram yang menyala, matanya melirik ke arah langit biru tanpa awan yang menghalangi langit.

"Hasebe."

"Ha'ai aruji?"

"Katakan pada kayaga-dono aku ingin menemui sore ini."

"Ha'ai."

Hasebe membungkuk dan keluar dari ruangan, Yuri tak hentinya menatap langit biru sekaan memandang sesuatu yang jauh.

Tak lama Hasebe kembali dan berkata kalau Yuri bisa Ubuyashiki Kagaya sore ini. Yuri mengangguk mengiyakan, Hasebe mendekat dan menuangkan teh kedalam cangkir kosong Yuri.

{END OF ARC 1-2}

🎉 Kamu telah selesai membaca [History Of Family] ON HOLD/Rewrite (Kimetsu No Yaiba Crossover Touken Ranbu) 🎉
[History Of Family] ON HOLD/Rewrite (Kimetsu No Yaiba Crossover Touken Ranbu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang