Hulaa, gimana kabar kalian di tahun baru inii? Semoga the best pokoknya yak. Btw hari ini aku rencana mau double update, yg satunya bakal diupdate malam nanti buat nemenin malming kalian hehe...
***
Stev?
Oi! Gimana, Mon? Waduuuh, tumben. Ada angin apaan, nih?
Besok ada waktu gak?
Aku menimbang sejenak kemudian mengetikkan balasannya lagi dengan cepat. Soal makan, Stevia jagonya. Maka aku harus menggunakan taktik ini supaya dia mau ikut denganku.
Kita makan es krim di kedai yang baru buka itu, yuk! Depan sekolah.
To the point sekali Anda ini, Buk. Anda mau traktir saya?
....
Wkwkwk, kamu serius banget deh. Santai dikit ngapa, entar cepet tua, loh.
....
Iyedah, oke oke. Besok jam berapa, Mbak yu?
Hng, pulang sekolah deh.
Ealah, Bambank. Kalo pulang sekolah ngapain chat coba? Bilang besok di sekolah kan juga bisa!
Hehe...
Hmmm
"Sudah selesai?"
Oh ya, aku lupa kalau ada Joe di sebelahku. Sejak tadi, aku memang sedang berbaring di kasur bersamanya.
Aku mengangguki pertanyaannya lalu meletakkan ponsel di atas bantal. Kupikir daripada suasana hening dan kami hanya berlomba menatap langit-langit, jadi iseng kuajukan pertanyaan.
"Joe, biasanya kalau kamu keluar, kamu ke mana?"
Joe menoleh. "Maksudmu?" dia lalu mengubah posisinya yang tadi telentang menjadi miring menghadapku, sebelah tangannya menyangga kepala. "Kalau aku tidak di rumah begitu?"
Kuanggukkan kepala. "Iya. Kamu ngapain aja?"
Sebelah bahunya mengedik. "Tidak ada sebenarnya, hanya jalan-jalan biasa."
Aku hanya menggumam kecil lalu menatap langit-langit. "Menurutmu, jadi hantu itu enak?"
Lama tak ada jawaban, kuanggap dia tidak ingin menjawabnya. Jadi tak lagi kutanyakan. Itu kukira tadinya, tapi di menit berikutnya, dia bersuara juga. "Sebenarnya..., tidak juga. Menjadi arwah yang tidak bisa pergi, nyatanya tidak se-menyenangkan yang kubayangkan dulu. Kalau saja aku tahu caranya, lebih baik aku pergi ke tempat seharusnya."
Aku diam untuk yang kesekian. Ingin sekali kujawab ucapannya itu, tapi sadar jika mengatakannya nanti, Joe justru akan marah. Hng, tapi belum dicoba, kan? Jadi belum tahu. Karena tingkat penasaranku level akut, akhirnya kuputuskan untuk bertanya.
"Kalau misalnya ada campur tangan dari keluarga Agrav di sini, gimana?"
"Maksudmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friendly Ghost
ParanormalAku tidak pernah menyangka jika rumah peninggalan orang tuaku, ternyata sudah lebih dulu berpenghuni sebelum kami datang. Aku bukan seorang indigo. Apalagi memiliki kemampuan sixth sense. Tapi entah kenapa, aku justru bisa melihat dia, Hantu seorang...