18

3.2K 204 52
                                        

Matamu sedari tadi hanya menatap lorong lurus, tenggelam dalam pikirmu sendiri, banyak sekali yang terjadi tiba-tiba hari ini. Karin sudah pergi mendahuluimu setelah meninggalkan alamat kamar rumah sakit dimana Nina dirawat sekarang. Pikiranmu kacau, masalah Jae dengan Rere belum selesai, sekarang muncul masalah Haekal dengan Nina.

ting!

suara lift terbuka, lamunanmu terbuyarkan kala melihat Jenan yang bersandar disana.

"Jen? udah balik apa baru berangkat? tanyamu datar seraya menekan tombol angka 1 disana.

"ga ada kelas, cuma mau jemput lo aja" jawab Jenan

"tumben, gue pikir masih marah lo sama gue gara-gara malem itu" ucapmu.

Jenan merangkulkan tangannya kepundakmu, dan sisi yang lain ia masukkan ke dalam saku.

"makanya gue disini mau nagih permintaan maaf lo" ucapnya sedikit tengil

"gak, gak ada gue sibuk, eh iya? loh udah denger belum?"

Jenan menaikan alisnya sebelah, menatapmu seolah bertanya apa.

"soal Haekal, udah tau?"

Jenan menanggapinya hanya beroh ria, dan mendorongmu berjalan keluar, karena pintu lift sudah terbuka.

Alis mu bertaut, "kok lo biasa aja?"

"lo percaya emang itu anaknya Haekal?" tanya Haekal

Kamu sedikit berpikir, "jujur enggak, tapi bisa aja bener kan?"

"gue sih ga percaya" tegas Jenan.

"sekarang Haekal dimana?"

"kos, lo mau nemuin dia?" tanyanya

Jawabmu mengangguk cepat, "anterin dong, gue jalan tadi, ga bawa motor" lanjutmu.

Untungnya, Jenan membawa mobilnya, jadi ga perlu panas-panasan dijalan.

"lo kemarin malem keluar?" tanya Jenan tiba-tiba.

"keluar lah, cari makan" jawabmu datar

"jam?" tanya Jenan lagi.

"kenapa emang? lagian mana gue perhatiin jam, yang jelas habis isya gue keluar"

Jenan hanya menanggapinya dengan anggukan kecil, seolah tidak puas dengan jawaban yang ia terima.

"gue kemarin ngeliat lo diarena balapan" ucap Jenan langsung ke intinya.

Dirimu yang sedang menegak minuman tiba-tiba terbatuk seketika mendengar ucapan Jenan.

"lo jangan nakutin gue Jen, ya kali gue punya kembaran" jawabmu seraya membersihkan bajumu dengan tisu.

"tapi gue juga ga yakin sih itu lo, soalnya gue ke arena sekitaran udah jam 1 pagi"

"yee aneh, itu mah gue udah bobok cantik dikamar, lo ngapain emang jam segitu kesana? lo balapan?" tanyamu.

"main doang, gue juga ga sendiri tapi sama Mel" jawab Jenan.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beauty And The BadboyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang