"karena lo cuma satu jadi harus dijaga" - Melvin
"nantang dirusak lo?" - Haekal
"lo kalau mau nakal, juga harus dibimbing" - Jaevan
"ck!" - Chandra
"biarin kita brengsek, yang penting lo nggak" - Jenan
"lo boleh ngapain aja, asal jujur" - Raja
"mau...
Matamu sedari tadi hanya menatap lorong lurus, tenggelam dalam pikirmu sendiri, banyak sekali yang terjadi tiba-tiba hari ini. Karin sudah pergi mendahuluimu setelah meninggalkan alamat kamar rumah sakit dimana Nina dirawat sekarang. Pikiranmu kacau, masalah Jae dengan Rere belum selesai, sekarang muncul masalah Haekal dengan Nina.
ting!
suara lift terbuka, lamunanmu terbuyarkan kala melihat Jenan yang bersandar disana.
"Jen? udah balik apa baru berangkat? tanyamu datar seraya menekan tombol angka 1 disana.
"ga ada kelas, cuma mau jemput lo aja" jawab Jenan
"tumben, gue pikir masih marah lo sama gue gara-gara malem itu" ucapmu.
Jenan merangkulkan tangannya kepundakmu, dan sisi yang lain ia masukkan ke dalam saku.
"makanya gue disini mau nagih permintaan maaf lo" ucapnya sedikit tengil