Haekal menarik tengkuknya menjauh, dan melanjutkan sebatnya seperti tidak terjadi apa-apa.
"Kal! Brengsek lo ya! awas gue mau masuk!" kesal Vasya, namun tangannya ditarik oleh lelaki berhoodie hitam dengan celana putih selutut.
"temenin gue, bentar" ucap Haekal
"lo biasa aja? lo ga ada rasa bersalah gitu tiba-tiba cium gue?" protes Vasya.
Haekal hanya melirik gadis didepannya aneh, "bukannya lo minta diajarin" jawabnya enteng.
"pala lo minta diajarin, itu first kiss gue bego!" seraya mencubit pinggang Haekal.
"Aw! sakit tolol, lo ga usah teriak-teriak dikira gue apa-apain lo ntar" omel Haekal setelah melihat bekas cubitan yang memerah dipinggangnya.
"YA EMANG LO APA-APAIN GU–" mulut Vasya membatu seketika setelah kecupan singkat Haekal mendarat kedua kalinya.
"lo diem atau gue cium terus sampe pagi" ucapnya menatap lekat mata coklat gadis itu, tersirat mengintimidasi.
Vasya segera menutup bibirnya rapat-rapat, dan menutupinya dengan kedua tangan, mengambil jarak kesamping, agar menjauhi laki-laki bahaya itu.
"inget ya, kalau bukan siapa-siapa lo, ga boleh lo izinin buat cium bibir lo" jelas Haekal
Tangan Vasya membuka sedikit, tapi masih menutupi bibirnya dari samping, "ya lo ga boleh dong, lo kan bukan siapa-siapa gue!" balas Vasya masih dengan nada kesal.
"emang ga boleh, gue cuma ngetes reflek lo aja" ucap Haekal dengan muka tengilnya.
Kepalang kesal dengan jawaban Haekal, tanganmu dengan cepat memukul kepala belakang Haekal, "anjing lo" umpat Vasya kepadanya.
"lain kali, kalau ada yang maksa buat cium lo, tendang aja anunya, kalau lo diem malah keenakan dianya" jelas Haechan setelah sesapan rokok terakhirnya sebelum ia berdiri dan menginjak putung rokoknya agar benar-benar padam.
"gue cabut, besok jangan lupa gue nitip absen" ujar Haekal berjalan ke arah Bleki, motor aerox hitamnya itu.
"Kal!" panggil Vasya, tepat saat Haekal hendak berbalik, Vasya mengayungkan kakinya dengan sekuat tenaga, dan "Ap–ARGGGH!" teriak Haekal, ketika tendangan Vasya tepat mengenai sasaran.
"makan tuh, semoga masih aman deh sampe 50 tahun kedepan" ejek gadis itu dan berlalu masuk meninggalkan Haekal yang masih kesakitan.
"Sya, awas lo–bangsat ngilu cok" rintih Haekal
•••
at KampusTidak seperti biasanya, siang ini terasa sangat terik dan melelahkan, terlihat mahasiswi geodesi tahun kedua itu sedang berteduh dibawah pohon.
"Sya, udah dapet berapa titik lo?" tanya Rara, teman sekelasnya.
"baru tiga njir, panas banget ga si, istirahat dulu lah gue" keluh Vasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Badboyz
Fanfiction"karena lo cuma satu jadi harus dijaga" - Melvin "nantang dirusak lo?" - Haekal "lo kalau mau nakal, juga harus dibimbing" - Jaevan "ck!" - Chandra "biarin kita brengsek, yang penting lo nggak" - Jenan "lo boleh ngapain aja, asal jujur" - Raja "mau...