05

4.5K 240 11
                                        

Rangkaian acara akhirnya selesai, ingin rasanya Vasya merebahkan punggungnya di kasur sekarang, sayangnya tumpukan sampah dan alat-alat yang berantakan pascaacara membuat dirinya tak kunjung pulang.

"Sya!" panggil Chandra dari samping panggung, karena tata panggung yang cukup tinggi Vasya sedikit membungkuk ke arahnya, "paan" jawabmu.

"balik" ajak Chandra

jika mau, mungkin Vasya sudah loncat dari panggung itu dan menyusul Chandra untuk kembali ke rumah, eh kos maksudnya. Sayangnya, Vasya masih punya rasa segan, melihat panitia yang lain masih lalu lalang membersihkan tempat acara, yaa meskipun Vasya bukan panitia sungguhan.

"duluan deh, gue masih ada kerjaan" tolak Vasya terpaksa.

Chandra hanya mengedikkan bahunya, "yaudah kalo gitu" kemudian pergi.

Disudut lain, Jeffran terlihat memperhatikan Vasya sedari tadi, setelah Chandra pergi, langkahnya mantap mendekati Vasya yang sedang menata kabel berserakan itu.

"any help sist?" bukan Jeffran, itu suara Mel, yang entah dari mana tapi dia sekarang tepat dibelakang Vasya.

Dan lagi-lagi, Jeffran menghentikan langkahnya.

"loh, kok lo ga ikut yang lain balik?" tanya Vasya pada Mel

"emm, ga pengen pulang cepet aja" jawabnya enteng tapi terkesan tengil sembari membantu Vasya merapikan peralatan disana.

"terus lo sendiri?" tanya Vasya lagi,

"yang lain belum pada balik, masih betah disini katanya" ucap Mel diikuti tawa renyahnya, padahal ga ada yang lucu.

Kamu hanya menaikan salah satu alismu melihat Mel yang agak tidak jelas sekarang, "yaudah ntar gue nebeng lo deh" pinta Vasya.

"gampang itu mah, penting ini cepetlah lo selesain biar lo juga cepet istirahat" omel Mel tapi terlihat menggemaskan, entah Mel itu kalau ngomel bukan bikin takut tapi bikin gemes.

Vasya mendekat ke arah benda persegi yang transparan itu, seperti akuarium tapi besar, benda itu merupakan request dari band Mel dkk alias the dreamer, katanya mau buat properti Jesa tampil dance solo.

"huffft, bukan gue yang make, tapi gue yang suruh bersihin" kesal Vasya menyindir Mel disana.

terdengar suara cekikikan dari belakang, ya Vasya sangat mengenal suara itu, Haekal.

/📸 take a photo

"liat mark, komuk temen lo kayak ikan, masuk ke akuarium dia" ejek Haekal yang masih siap dengan kameranya untuk mengambil foto Vasya.

"GA USAH FOTO-FOTO BISA GA?!" marah Vasya, karena Haekal yang terus menjaili.

"gak bisa, wlee" jawab Haekal dengan menjulurkan lidahnya, tonjokable mukanya sekarang.

Mel berjongkok mendekat ke arah Vasya dari luar, "itu yang dipojok jangan lupa dibersihin"

"nyenyeneyenye ngomong noh sama kaca" jawab Vasya tak peduli dengan ucapan Mel.

Mel terlihat tertawa puas ketika melihat respon Vasya, "ini punya temen ga ada yang bener, minimal bantuin napa kek" kesal Vasya kesekian kalinya.

•••

Sekarang Vasya sudah dalam perjalanan pulang, di dalam mobil, dengan Mel disamping Vasya dan Jenan dan Jesa didepan.

Haekal ? Dia bertiga dengan Chandra dan Raja, di mobil Chandra.

Jae? Dia mengantarkan Rere, pacarnya.

Setelah ucapan Jae yang memberitahu Vasya bahwa, salah satu temannya, Rere, ternyata pacarnya, rasanya seribu pertanyaan bersarang dikepala Vasya, tapi tidak ada satupun yang terutarakan baik ke Jae ataupun Rere, hanya ucapan "selamat" yang terlontar tadi pagi kala Vasya bertemu dengan Rere tanpa sengaja, ternyata alibi dia punya agenda lain di DPM, itu ga bohong sih.

"gimana masih capek ga?" ucap Mel yang baru saja menyelesaikan pijitannya di lengan kiri Vasya.

"yang kanan belom" jawab Vasya lirih karena tenaganya benar-benar terkuras hari ini, sembari memberikan lengan kanan Vasya, dan dengan sigap diterima Mel kemudian mengoleskan body lotion disana.

"Engh– Mel!" lenguh Vasya kesakitan kala Mel mengeraskan pijatannya

"eh–eh la kok" celetuk Jenan sembari melihat kaca tengah dan masih fokus dijalan

"la kok desah" lanjut Jesa tanpa dosa

"mulutnya anjing, kesakitan gue njir bukan desah" omel Vasya.

"bahasa lo sok keras dih, lagian gue cuma komentar, salah siapa suaranya mirip" jawab Jesa

"dih, kek tau aja lo suaranya" cibir Vasya

Jesa menghadap ke Jenan dan Mel bergantian, kemudian ketiganya tertawa, "dih gajelas lo semua" ucapmu memandang aneh mereka.

"ya jelas Jesa tau lah, Sya, kita cowok udah usia dewasa juga, udah legal, masak ga tau" ucap Mel masih dengan memijit Vasya.

Vasya memutar bola matanya jengah, "emang ya, cowok kalau pembahasan gitu aja, langsung kompak" cibir Vasya dan menyendarkan kepalanya ke kursi sembari memejamkan mata.

"lo mau tidur?" tanya Mel

"heem, jangan apa-apain gue, atau gue sunat lagi kalian semua! kalau ntar dah sampe depan kos, bangunin aja" titah Vasya.

"bentar-bentar posisi lo ga enak banget gue liat"

Mel mencari tuas kursi untuk menurunkan sandarannya, agar Vasya bisa tidur dalam posisi yang nyaman, dan untungnya mobil Mel selalu membawa bantal karakter tweety itu kemana-mana, itupun juga bantal pemberian Vasya, diambilnya bantal itu menjadi bantalan kepala Vasya, dan kedua kakinya diangkat dan diluruskan diatas paha Mel.

Mel mencari tuas kursi untuk menurunkan sandarannya, agar Vasya bisa tidur dalam posisi yang nyaman, dan untungnya mobil Mel selalu membawa bantal karakter tweety itu kemana-mana, itupun juga bantal pemberian Vasya, diambilnya bantal itu menjadi b...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kayak gitu posisinya kepalanya disenderin di deket kaca)

"tidur gih, gue pijitin kaki lo" ucap Mel

"emmh" jawab Vasya setengah sadar sambil mencari tempat nyaman untuk terjun ke alam mimpi.

•••

Full Story see on Karya Karsa link di bio, thanks.

Beauty And The BadboyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang