Chapter 10

2.4K 258 251
                                    

Berkas cahaya bulan masuk melalui kaca jendela. Menerangi area balkon dari kamar yang Baekhyun tempati. Suhu malam hari memang dingin, namun masih tertahankan karena tubuhnya yang dibalut oleh pakaian hangat dengan bahan sutra. Kelerengnya sejak tadi memandang titik yang sama. Menunggu suara mobil yang mulai terdengar familiar di telinganya. Suara ketukan pintu kaca menyentak Baekhyun di tempat duduknya. Pria mungil itu segera menoleh ke arah sumber suara dan menemukan Heeju di ambang pintu.

"Apakah aku menganggu?" tanya Heeju dan dibalas gelengan kepala oleh Baekhyun. Wanita itu kemudian menghampiri pasien yang telah dia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Belum mengantuk?" tanya Heeju.

"Jam berapa?"

"15 menit lagi jam 11 malam" jawab Heeju. Dia melihat pria mungil itu menurunkan pandangannya kemudian memandang lagi ke arah tempat gerbang pintu masuk rumah berada. Heeju tanpa diberitahu mengerti bahwa pria itu tengah menunggu Chanyeol pulang.

"Hyung, hari ini tidak pulang?" tanya Baekhyun kini kembali memandang Heeju dengan ekspresi sedikit murung.

"Sepertinya begitu" jawab Heeju dengan suaranya yang lembut. Berhati-hati ketika menjawabnya karena tidak ingin membuat hati yang lebih kecil semakin sedih.

"Pekerjaannya pasti banyak. Apakah hyung mungkin sudah makan malam?"

Hwang Heeju menatap kesenduan dalam kelereng cerahnya. Dia menebak bahwa Baekhyun tidak akan kembali ke kamarnya dalam waktu dekat. Padahal istirahat yang cukup penting untuk menjaga kesehatannya. Sehingga Hwang Heeju mencoba menawarkan sesuatu.

"Apakah Baekhyun ingin aku menghubungi Chanyeol-ssi? Kau bisa bertanya apakah Chanyeol-ssi sudah makan malam" tawar Heeju. Setelah mengatupkan bibirnya, kepala yang lebih kecil lekas menoleh kepadanya bersama kesenduan yang disapu oleh binar di matanya.

"Apakah boleh? Tidak akan mengganggu hyung?"

"Semoga tidak. Bagaimana, ingin menelponnya?"

Baekhyun langsung mengangguk dengan cepat, semakin menunjukkan bahwa pria mungil itu benar-benar ingin bicara pada Chanyeol. Heeju mengeluarkan smartphone-nya dan mencari kontak nama Chanyeol. Perintah yang dia terima sebenarnya hanya boleh menghubungi jika terjadi apa-apa kepada Baekhyun. Namun Heeju tidak bisa berdiam diri melihat Baekhyun yang mengharapkan kepulangan Chanyeol. Jadi yang bisa dilakukan adalah menghubungi pria itu, berharap setelah mendengar suaranya suasana hati Baekhyun membaik sehingga Heeju tidak perlu bersikap yang terkesan memaksa agar yang pria mungil itu segera tidur.

Heeju segera mencari kontak nama Chanyeol dan menelpon pria itu. Pada percobaan pertama, panggilan belum tersambung. Setelah mencoba satu kali lagi, akhirnya suara pria itu terdengar.

"Halo?"

"Selamat malam tuan Park. Mohon maaf karena menganggu waktu anda. Apakah mungkin anda memiliki waktu untuk bicara sebentar dengan Baekhyun?"

"Dia baik-baik saja, bukan?"

"Ya, Baekhyun baik-baik saja"

"Apa Baekhyun sekarang bersamamu?" tanya Chanyeol bersama latar belakang samar-samar suara seperti kertas-kertas yang dibuka dengan cepat.

"Benar, tuan"

"Kalau begitu berikan smartphonemu padanya"

Heeju kemudian memberikan smartphone-nya kepada Baekhyun. Pria mungil itu menerima dengan dua tangannya dan perlahan mengangkat smartphone itu ke telinganya.

"Ha.. Halo?"

"Hei," Mendengar suaranya, mendung dalam netra yang lebih kecil langsung menghilang. Sutra yang memeluknya dari dingin malam tidak bisa menandingi rasa hangat yang dibawa oleh suara Chanyeol kedalam hatinya. "..Baekhyun, ada apa?"

DARK MARE (chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang