Chapter 23

1.6K 183 125
                                    

Warna perak dari bulan malam ini lebih terang dari biasanya. Hamparan langit dipenuhi oleh kelap-kelip bintang yang ramai, kontras dengan malam yang sepi. Terdengar helaan napas keluar dari mulut seorang wanita sebelum melepaskan pandangannya dari jendela dapur ke piring yang berada di tangannya. Disana terdapat beberapa irisan apel yang baru saja dia siapkan untuk Baekhyun. Jika dihitung, maka ini akan menjadi kelima kali Heeju naik ke atas kamar untuk membujuk Baekhyun makan sesuatu. Sejak hari dimana Baekhyun bertemu dengan Kwon Seohyeon, pria mungil itu berubah menjadi apatis. Mentalnya terguncang dan semakin buruk setiap harinya hingga Heeju harus menghubungi dokter Yoo untuk datang karena dia sangat khawatir. Setelah bertemu dengan dokter Yoo, Baekhyun tidak terlalu menunjukkan perubahan yang signifikan selain pria mungil itu mulai bersedia merespon lawan bicaranya walaupun hanya dengan sebuah gestur seperti anggukan. Itu lebih baik karena sebelumnya Baekhyun hanya akan terus diam dan membuat seluruh pelayan di rumah merasa cemas. Mereka seperti menyaksikan Baekhyun berjalan di atas kepingan es dan tidak akan pernah tahu kapan kepingan itu akan retak dan mampukah mereka menarik tangannya tepat waktu, mencegahnya untuk tidak tenggelam.

Sebelum dokter Yoo pergi, Heeju bertanya kenapa dokter Yoo telah mengizinkan Chanyeol untuk memberitahu Baekhyun terkait ibu kandungnya padahal kondisi mental Baekhyun nyatanya belum benar-benar baik. Saat itu Yoo Marie memahami Heeju yang kurang sependapat karena mengerti bahwa susternya itu telah menganggap Baekhyun seperti adiknya sendiri. Dia bisa melihat dengan jelas rasa khawatir, frustasi, dan ketidakberdayaan yang menjadi satu dari garis diantara kening Heeju. Dokter Yoo mengerti, tapi pertemuan itu terjadi atas keputusan Baekhyun sendiri. Heeju sedikit tidak terima oleh jawaban dokter Yoo sebelum dokter Yoo akhirnya menjelaskan adanya kemungkinan perbedaam respon Baekhyun apabila pria mungil itu menerima informasi itu pada situasi yang berbeda.

“Belajar bahwa ternyata ibu kandungmu berada di luar sana dan belajar bahwa wanita yang selama ini kau panggil ibu bukan ibumu terlebih tidak pernah menyayangimu adalah dua hal yang berbeda. Dalam hal ini, sayangnya Baekhyun mendengar kebenaran itu dengan cara yang buruk”

Jawaban dokter Yoo membuat Heeju tercenung. Dia menjadi berpikir akankah Baekhyun akan menunjukkan reaksi berbeda jika lebih dulu tahu bahwa ibu kandungnya yang ada di luar sana sangat merindukannya dan bukannya mendengar bahwa selama ini wanita yang dia anggap ibu tidak menyayanginya? Jawabannya tidak ada yang tahu namun dokter Yoo tidak sepenuhnya keliru.

Sebenarnya pertemuan Baekhyun dengan Kwon Seohyeon saat itu juga berada pada waktu yang tidak tepat karena sehari sebelumnya Chanyeol harus terbang ke Macau dan baru akan kembali lusa depan. Awalnya Heeju positif bahwa Chanyeol akan segera kembali setelah mendengar kondisi Baekhyun, namun ternyata pria itu tidak dapat kembali lebih awal karena pekerjaan. Mungkin jika Chanyeol disini, pria itu akan membuat suasana hati Baekhyun menjadi lebih baik atau itulah hal terakhir yang Heeju harapkan.

“Suster Hwang, anda masih disini?” tanya bibi Jang. Heeju tersenyum tipis dan mengangguk. Pandangan pelayan yang bekerja pada keluarga Park sejak lama itu berpindah pada piring yang di bawa oleh Heeju.

“Baekhyun masih enggan makan?”

“Saya akan mencoba untuk membujuknya lagi” jawab Heeju masih dengan senyum sedihnya.

Tiba di kamar Baekhyun, Heeju sejenak berdiri di ambang pintu. Kedua matanya memandang Baekhyun bersandar pada kepala ranjang dengan kepalanya yang menoleh ke arah jendela. Membiarkan kulit putihnya yang sedikit pucat disinari oleh cahaya bulan. Pandangannya kosong dan kelopak matanya bergerak begitu lambat ketika berkedip. Kehidupan seolah disedot dari kedua kelerengnya. Heeju menarik napas dalam-dalam melalui hidungnya sebelum perlahan menghembuskannya. Tangannya mengetuk pintu dengan pelan dan hasilnya tidak ada reaksi dari Baekhyun. Heeju akhirnya berjalan mendekati Baekhyun lalu mengambil tempat duduk di atas ranjang, tepat di dekat kaki pria mungil itu.

DARK MARE (chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang