Luhan mengulas senyum saat melihat jendela studionya yang sedikit basah. Pagi tadi gerimis jatuh membasahi seluruh bagian Seoul termasuk halaman studionya. Walaupun tidak lama, gerimisnya cukup membawa suasana sejuk juga hangat karena mulai memasuki bulan April dimana tumbuhan-tumbuhan akan bernyanyi menyambut musim semi.
“Luhan”
Kepalanya menoleh ke arah sumber suara. Menemukan Sehun dengan beberapa tatakan cangkir yang berwarna-warni di kedua tangannya.
“Sayang, dimana aku harus meletakkan ini?”
“Rak sebelah utara. Letakkan di bagian tengah, disana juga ada tatakan yang sejenis” jawab Luhan.
“Tidak biasanya kau membuat tatakan warna-warni yang sedikit tidak beraturan seperti ini” komentar Sehun sambil berjalan ke arak rak yang dimaksud oleh kekasihnya.
Luhan tertawa kecil lalu menjawab. “Memang bukan aku, tapi anak-anak dari taman kanak-kanak yang membuatnya”
“Benarkah? Aku baru tahu kau juga membuka kelas untuk anak kecil”
“Salah satu guru disana adalah kenalanku dan pihak sekolah juga telah lama memberitahu keinginan mereka untuk membawa anak-anak kesini jadi kupikir tidak ada salahnya mencoba” jawab Luhan sambil menyiapkan alat pemutar (perbot) yang akan digunakan oleh tamunya hari ini.
Selesai meletakkan di rak seluruh tatakan yang dia bawa, Sehun menghampiri Luhan. Menarik kedua tangannya untuk digenggam.
“Beritahu aku, kau benar tidak apa-apa hari ini mengajari Baekhyun? Aku takut membuatmu lelah atau merepotkanmu”
“Oh Tuhan, Sehun aku baik-baik saja. Apa kau sekarang khawatir setelah tahu bahwa kemarin aku mengajari anak-anak?”
“Itu pasti telah membuatmu lelah mengajari anak kecil. Tidak hanya itu namun seharusnya hari ini kau libur”
Luhan sedikit maju kedepan sehingga tubuh mereka menjadi dekat. “Mereka, anak-anak kemarin secara mengejutkan menurut dan mau mendengarkan jadi aku sama sekali tidak lelah. Kau benar ini hari libur, tapi kau juga tahu aku akan tetap ke studio meskipun sebentar saat libur. Jadi jangan khawatir”
“Terimakasih dan maaf karena belum dapat memberitahumu” ucap Sehun.
Luhan mengangkat tangannya dan mengelus pipi juga rahang tajam kekasihnya. Pemilik manik rusa itu tahu bahwa yang dimaksud oleh Sehun adalah dirinya yang belum bisa menjelaskan secara detail situasi Baekhyun selain bahwa keberadaan pria mungil itu saat ini dilindungi karena belum tercatat sebagai warga sipil Korea Selatan.
“Tolong jangan meminta maaf. Aku mengerti bahwa ada sesuatu yang sebaiknya tidak diungkapkan untuk melindungi seseorang”
Sehun mengangguk kemudian berguman terimakasih sebelum menarik dagu Luhan kedepan untuk mempertemukan bibir mereka. Mengulumnya sedikit untuk merasakan lembut bibir tipis kekasihnya. Sehun kemudian melepaskan tautan mereka dengan rasa manis yang tertinggal di bibirnya saat mendengar suara mobil.
“Mereka sepertinya telah datang” lirih Sehun dan dibalas deheman oleh Luhan.
Tidak lama kemudian suara bel terdengar, Luhan dan Sehun segera kedepan untuk menyambut tamunya. Mempersilahkan mereka untuk masuk, Sehun lalu menjadi pihak yang memperkenalkan Baekhyun dan suster Hwang kepada Luhan.
“Senang dapat bertemu dengan anda sekalian. Saya Luhan, pemilik studio juga guru disini. Salam kenal” baals Luhan.
Manik rusanya berkedip penasaran ketika wanita bernama Hwang Heeju yang diperkenalkan Sehun sebagai suster pribadi Baekhyun sekarang tengah membisikkan sesuatu kepada Baekhyun. Berikutnya Luhan memperhatikan tangan Baekhyun yang mengambil sesuatu dari dalam tas yang ternyata adalah kue kering dibungkus oleh plastik yang diikat menggunakan pita berwarna putih. Bungkusan itu selanjutnya diberikan kepadanya. Luhan sama sekali tidak menduga dia akan menerima kue di pagi hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MARE (chanbaek)
RomanceNamanya adalah Baekhyun. Kalian tidak akan mendengar namanya disebutkan diantara orang-orang yang berpengaruh di dunia. Tidak juga dalam cerita dongeng seorang pangeran yang tampan berhati baik. Akan tetapi Baekhyun yang akan kalian kenal mungkin ad...