Tiga hari telah berlalu sejak kecelakaan yang dialami Baekhyun. Tapi baru kemarin pria mungil itu melakukan pemeriksaan CT scan dan MRI dari unit kesehatan markas. Alasannya karena pria manik bulan sabit itu menolak untuk meninggalkan kamarnya. Bahkan dokter Yoo maupun suster Hwang yang notabenenya cukup dekat dengan Baekhyun tidak dapat melakukan apa-apa ketika menerima penolakannya. Baekhyun layaknya kepingan es beku yang tipis dimana salah langkah akan menjatuhkannya dalam lautan yang dingin. Jadi semua orang yang berada di rumah sangat berhati-hati untuk menjaga emosionalnya. Kemudian setelah beberapa bujukan, Baekhyun akhirnya bersedia diantar ke markas untuk melakukan pemeriksaan. Hanya saja sepanjang perjalanan ke markas hingga kembali ke rumah pria mungil itu terus mengunci bibirnya.
Sejak raungan tangisnya tiga hari yang lalu sikap Baekhyun mulai berubah. Dokter Yoo bahkan mengatakan bahwa itu lebih buruk dari sebelumnya karena pria mungil itu kini juga menolak untuk berbicara dengan Chanyeol. Sepanjang hari Baekhyun akan melamun di balkon kamarnya. Lalu begitu malam datang, teror dari mimpi buruk akan membuat kesadarannya kembali untuk membuatnya berteriak histeris atau tangisan pilu yang pria manik sipit itu redam dengan bantalnya. Akan tetapi, walaupun enggan berbicara, beruntungnya Baekhyun masih membiarkan suster Hwang setiap kali wanita itu menenangkannya dari mimpi buruk.
Sikap Baekhyun yang demikian tentu sedikit mempengaruhi Chanyeol. Pria itu menemukan dirinya kesulitan untuk fokus dalam bekerja. Padahal misi unitnya tinggal menghitung hari dan banyak persiapan yang harus dilakukan. Chanyeol mungkin orang yang profesional namun untuk orang yang jeli maka akan menyadari bahwa pria itu memiliki banyak hal di dalam pikirannya. Orang yang menyadari hal itu tidak lain adalah Jung Wooyoung. Anggota baru unit lapangan 1 dengan IQ di atas rata-rata yang memperoleh sebutan Alexander agung dari rekan pelatihannya.
Seperti saat ini, untuk yang kesekian kalinya Wooyoung melirik ketua unit lapangan mereka yang seolah pikirannya berada di tempat lain.
“Apa kau sadar ketua agak berbeda akhir-akhir ini?” bisik Wooyoung setelah menggeser kursinya untuk lebih dekat dengan Choi San yang duduk disampingnya.
“Apa maksudmu?” jawab San dengan suara yang datar.
Wooyoung menoleh dan memandang Chanyeol dari kejauhan sebentar sebelum mengembalikan pandangannya kepada San. “Hanya… tidak seperti biasanya”
“Kau bahkan baru disini, bagaimana kau tahu bagaimana ketua biasanya. Apa kau sudah selesai dengan tugasmu hingga memiliki waktu untuk bicara hal lain?” tanya San.
Wooyoung yang memperoleh respon demikian mendecih lalu menarik kembali kursi ke mejanya dan bangun dari posisinya. Choi San mengeryit bingung ketika melihat anggota baru itu kini berjalan menghampiri Chanyeol namun tidak berusaha untuk menghentikan atau bertanya apa yang akan Wooyoung lakukan.
“Ketua” panggil Wooyoung ketika pria itu telah berdiri di depan meja Park Chanyeol. Pria yang dipanggil memberikan respon dengan mengangkat pandangannya kepada Wooyoung.
“Apakah anda sedang memikirkan sesuatu?” tanya Wooyoung setengah menebak.
“Tidak. Ada apa?” Chanyeol menyangkalnya.
“Anda terlihat sedang memiliki sesuatu yang dipikirkan. Saya bisa melihatnya” ucap Wooyoung sambil menunjuk kedua matanya sendiri.
“Itu bukan sesuatu yang baru. Banyak yang harus kukerjakan jadi wajar jika aku terlihat tidak berada di suasana hati yang baik. Apa kau sudah tahu darimana pria itu berasal?” tanya Chanyeol. Pria yang dimaksudkan adalah orang yang diduga menyuruh model Youngbae mengaku sebagai teman Baekhyun.
“Belum ketua, tapi saya ingin menyampaikan ide saya terkait misi” jawab Wooyoung.
“Ide apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MARE (chanbaek)
RomanceNamanya adalah Baekhyun. Kalian tidak akan mendengar namanya disebutkan diantara orang-orang yang berpengaruh di dunia. Tidak juga dalam cerita dongeng seorang pangeran yang tampan berhati baik. Akan tetapi Baekhyun yang akan kalian kenal mungkin ad...