Chapter 24

1.3K 159 167
                                    

Baekhyun menyuapkan potongan terakhir pancake yang dia makan bersama dengan sirup buttermilk buatan bibi Jang yang dibuat kemarin lusa. Biasanya jika dibuatkan jenis sarapan seperti ini Baekhyun akan menggunakan sirup strawberry atau maple. Akan tetapi setelah merasakan sirup buttermilk dan menyukainya, Baekhyun berpikir dia ingin mencoba mengkombinasikannya dengan waffle. Dua sendok es krim vanila dan buah straweberry segar di atasnya terdengar tidak buruk. Hanya dengan membayangkan membuat Baekhyun menelan air ludahnya.

“Apa yang sedang kau pikirkan, hm?” tanya Chanyeol setelah menyesap kopi di cangkirnya dan meletakkannya kembali di atas meja.

“Tidak, hanya… sirup buttermilk-nya sangat enak. Aku harus meminta bibi Jang untuk mengajariku membuatnya lain kali”

“Aku tidak mengira kau sangat menyukainya”

“Hyung tidak suka?”

“Aku kurang suka sesuatu yang terlalu manis”

Mendengar balasan Chanyeol membuat pria mungil itu mengeryit kurang setuju. Padahal menurutnya rasa manis dari sirup buttermilk tidak berlebihan.

“Ah, kecuali bibirmu” tambah Chanyeol tiba-tiba tidak ketinggalan dengan seringaian tipisnya. Pria itu menahan senyumnya ketika melihat Baekhyun yang mengulum bibirnya ke dalam bersama rona merah muda yang menghiasi kedua pipinya, menjalar hingga ke telinganya.

Baekhyun merunduk merasakan panas di kedua pipinya. Pria mungil itu tengah tersipu malu. Kedua tangannya terangkat untuk meraih gelas jus jeruk dan menegaknya dengan cepat. Berpikir bahwa mungkin merah di pipinya akan segera hilang jika dia minum sesuatu. Sementara Chanyeol terkekeh lirih menyaksikan tingkah laku menggemaskan kekasihnya.

Setelah menyelesaikan sarapan, Chanyeol memberitahu Baekhyun bahwa dia harus membuat panggilan dengan seseorang sebentar. Baekhyun mengangguk dan mengatakan bahwa dia juga ingin mandi dahulu. Sebelum melangkah pergi, Chanyeol menarik pinggang ramping kekasihnya untuk memberikan ciuman singkat di atas bibirnya.

“Aku akan menunggumu di ruang tengah” ucap Chanyeol setelah menarik diri. Baekhyun mengangguk kemudian membuat langkah kembali ke tangga menuju kamarnya. Begitu memastikan Baekhyun telah benar-benar menjauh, Chanyeol mengeluarkan smartphonenya dan menekan kontak nomor agen Noh.

“Direktur Park”

“Status Rochefort?” tanya Chanyeol tanpa basa-basi.

Rochefort adalah pengembang juga delegasi dari Prancis yang seharusnya kembali ke negaranya setelah melakukan pertemuan penting di Kuba, tepatnya di Royalton Hicacos Resort & Spa. Namun sejak pagi ini atau kemarin sore jika mengikuti waktu Kuba, pria tersebut tidak dapat dihubungi dan cukup untuk membuat Direktorat Jenderal Keamanan Luar Negeri Prancis was-was. Pertemuan tersebut sebenarnya adalah perayaan penandatanganan kontrak kerjasama pembangunan fasilitas sumber energi alternatif bernilai triliunan namun rumornya dalam pertemuan tersebut Rochefort akan mengemukakan terobosannya terkait pengembangan senjata. Dalam pertemuan tersebut hadir orang-orang dari kalangan pebisnis dan pejabat penting negara. Pokok masalah yang membuat kedua negara yang memiliki hubungan tidak begitu baik menjadi semakin tegang adalah karena kantor bagian miliknya di Rusia memperoleh laporan bahwa agen Pavlov yang dikirim kesana secara tiba-tiba memutuskan komunikasi. Sebenarnya hal ini tidak memiliki hubungan dengan The Union of Devgru, tapi karena saat ini badan intelijen Rusia sibuk menangani masalah intervensi yang merugikan negara sehingga untuk masalah ini mereka meminta kerjasama The Union of Devgru untuk menemukan agen Pavlov sekaligus Rochefort. 

Jika tidak berhati-hati tugas ini akan mencederai organisasi karena cukup beresiko melihat bahwa Prancis dan Rusia berada di kubu yang berbeda dimana Prancis beraliansi dengan Amerika Serikat sementara Rusia beraliansi dengan China. Sejak kasus proyek percobaan manusia yang melibatkan profesor Sonja, intelijen Amerika Serikat cukup berhati-hati untuk tidak mengusik The Union of Devgru. Jika misi ini berhasil, Chanyeol akan memperoleh keuntungan yakni cetak biru “pengembangan senjata”.

DARK MARE (chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang