Chapter 26

796 118 231
                                    

Suara air keran membentur wastafel seperti irama jantungnya yang berdebar kencang. Baekhyun mengumpulkan air itu dalam tangannya dan membasuh wajahnya. Mengulanginya sebanyak tiga kali sebelum sipitnya terbuka, menatap pantulan dirinya di cermin cermin kamar mandi yang sedikit berembun. Dia menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk tenang.

Gunakan waktumu dan aku tidak ingin kau mengenakan apapun selain jubah mandi ketika kau kembali kesini”

Baekhyun menghembuskan napasnya untuk kesekian kalinya ketika mengingat instruksi Chanyeol sebelum dia masuk ke kamar mandi. Pandangannya turun untuk memperhatikan tangannya lagi. Bersih sempurna dengan kukunya yang dia potong cukup pendek.  Kemudian dia membuka sedikit jubah mandinya dan memeriksa tubuhnya sekali lagi. Hanya ingin memastikan bahwa tubuhnya benar-benar bersih sebelum… Permukaan pipinya memerah akan panas yang menyengat begitu menyadari apa yang akan mereka lakukan setelah ini.

Baekhyun menarik napas melalui hidungnya dalam-dalam, lalu mengeluarkannya dari mulut seolah tengah mengumpulkan keberanian juga kepercayaan dirinya. Dia tahu bahwa Chanyeol lebih berpengalaman darinya, sehingga muncul keinginannya untuk tidak mengecewakan kekasihnya dan bertekad untuk cepat belajar.

Memandang refleksinya di cermin sekali lagi, Baekhyun akhirnya memutar tubuhnya dan berjalan menuju pintu kamar mandi. Tangan kanannya perlahan membuka pintu dan mengambil langkah bersama rasa gugup yang tidak juga mereda. Begitu keluar netranya menemukan Chanyeol duduk di atas tempat tidur, tampak jelas sedang menantinya. Merasa buruk karena membuat kekasihnya menunggu lama, pria mungil itu mengucapkan permintaan maaf dengan suara yang kecil.

“Jangan meminta maaf. Kau memiliki seluruh waktu di dunia” Chanyeol menenangkan sambil meraih tangan kecil itu ketika Baekhyun telah berada dalam jangkauannya. Dia membuat elusan lembut pada buku-buku jari kekasihnya. Bermaksud membantu untuk mengurangi kekhawatiran yang tampak jelas dari kelereng madunya.

“Aku akan bertanya sekali lagi. Apa kau benar-benar menginginkan ini?”

“Ya, aku menginginkan ini hyung” jawab Baekhyun dengan sorot mata penuh keyakinan. Tidak goyah ataupun keraguan dalam suaranya. Tapi anehnya kepercayaan diri itu mulai redup dan diisi oleh keraguan dalam maniknya. Chanyeol langsung bisa menebak isi pikiran kekasihnya.

“Hentikan, kau tahu benar bahwa aku selalu menginginkanmu, setiap saat” elak Chanyeol dengan cepat. Tidak melepaskan pandangannya, dia melanjutkan. “Kau tahu apa yang akan kita lakukan?”

“S… Seks?” cicit Baekhyun.

Close, sweetheart. Kita akan bercinta” bisik Chanyeol sambil menarik senyumnya. “Kau adalah prioritasku jadi jika kau merasa tidak nyaman atau ingin berhenti, langsung beritahu aku, mengerti?”

Baekhyun tidak ingin menggunakan kuasa yang diberikan Chanyeol padanya tapi dia tetap menjawab. “Ya, aku mengerti”

“Sebaliknya, selama kau tidak mengatakan berhenti atau aku berpikir bahwa kau masih baik-baik saja maka kita tidak akan berhenti” jelas Chanyeol.

“Aku mengerti” jawab Baekhyun. Dia sepenuhnya percaya pada Chanyeol.

“Sebelum memulainya, apa kau yakin tidak ingin aku memakai pengaman?” tanya Chanyeol menatap sepasang sipit di atasnya.

Dia ingin memastikan mungkinkah Baekhyun berubah pikiran karena sebelumnya, pria mungil itu mengutarakan bahwa dia tidak ingin mereka memakai pengaman. Konsultasi perihal aktivitas seksual sudah pernah dibahas oleh dokter-dokter Baekhyun dan melakukan penetrasi dengan atau tanpa kondom tidak masalah asalkan selama melakukannya tanpa kondom, harus dipastikan untuk segera membersihkan cairan sperma yang berada dalam anal untuk menghindari Baekhyun merasa tidak nyaman atau sakit perut.

DARK MARE (chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang