Prolog

287 21 25
                                    

Ah! Young people, travel if you can, and if you cannot - travel all the same!

~Jules Verne~

Enjoy!
Start 7 September 2023

***

Cewek nembak cowok duluan? Why not?

Stigma orang bilang kalau cewek nembak cowok duluan itu malu-maluin. Mindset sosial kita yang katanya berbudaya ketimuran itu berpendapat bahwa kodrat wanita itu bukan mengejar, tapi dikejar. Jadi, saat dengar kalau ada cewek nembak cowok duluan itu bawaannya kayak "murahan banget sih jadi cewek!", "kegatelan banget sih jadi cewek!", "jadi cewek kok nggak ada harga dirinya!" dan masih banyak lainnya yang intinya nggak banget deh!

Tapi ini nggak berlaku buat Danum sih, karena dia selalu berpikir bahwa, yang berhak mengungkapkan perasaan duluan itu nggak cuma cowok, cewek juga punya hak yang sama dalam hal ini. Apalagi kalau cowoknya nggak peka sama sekali, mau sampai kapan nunggunya? Dari pada dipendam, mending diungkapkan. Jadi, kalau memang suka ya bilang saja. Masalah diterima atau enggak, itu urusan belakangan.

Karena itu, saat ini Danum sedang membuat itinerary perjalanan ke Dewaran untuk berdua dengan Kama, cowok yang sudah lama ia taksir. Kamandaka adalah kakak tingkat Danum di kampusnya semasa kuliah. Dulu Danum hanya menunggu, seperti kebanyakan perempuan. Tapi menunggu Kama menyatakan perasaan rasanya seperti menunggu Mesiah turun ke bumi. Lama! Jadi ia berencana untuk menyatakan perasaannya kali ini.

Tentu Danum nggak akan melakukannya dengan terang-terangan begitu saja. Ia akan mengajak Kama ke pulau nan cantik namun masih belum banyak tereksplorasi di Kalimantan sana. Ia akan modus mengajak Kama jalan-jalan ke tempat yang tak mungkin pernah Kama kunjungi sebelumnya. Mengajaknya keluar dari gua bukunya. Membuatnya terpana dengan keindahan Derawan yang memesona. Membuat Kama terbuai dengan suasana romantisnya sehingga ia menurunkan kewaspadaannya dan terbawa suasana yang memungkinkan Kama menyambut perasaan suka Danum padanya.

Sambil mencoret-coret rencananya di tablet, Danum senyum-senyum sendiri membayangkan pada akhirnya ia dan Kama akan menari di atas pasir, di bawah sinar rembulan diiringi musik alam, deburan ombak, desiran angin, dan degupan jantung yang kian berirama. Apa yang akan Kama lakukan setelahnya? Apakah Kama akan menggenggam tangannya?Apakah Kama akan menciumnya? Pikiran Danum mengawang jauh memikirkan segala kemungkinan manis yang akan terjadi di Derawan.

Perjalanan menuju kebebasan perasaannya haruslah sempurna. Setiap detail rencana ia susun masak-masak. Mulai dari tanggal keberangkatan, transportasi darat, laut, udara, F&B, hotel, destinasi wisata, kegiatan selama staycation dan lainnya semua harus perfect. Sebenarnya bukan hal yang sulit dilakukan bagi Damun, sebagai travel vloger, ia sudah terbiasa membuat detail rencana perjalanan.

Tapi perjalanan yang sempurna tetap berpusat pada Kama. Kama lah kunci kesempurnaan perjalanannya kali ini.

***

Hai Fellas!
Aku datang membawa cerita baru.
Thanks to my dearest friend Ulfa__ nggak tahu dia baca wp atau enggak__, yang sudah nyaranin buat bikin sebuah cerita dari pengalaman travelingku sendiri.

I hope you enjoy this.
🫰

 🫰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Suka Kamu, Tapi Kamu Enggak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang