20. Never fall

9.8K 507 7
                                    

"Lo tuh monyet tau gak?"

Dirandra hanya mengangguk-anggukan kepala mendengar dumelan Delvin lalu menyodorkan satu suapan ramen instan ke mulut cowok itu.

"Iya, iya, gue monyet lo dinosaurus."

Delvin melotot nyalang. "Gueh—HAH PANASH DIR!"

"Masa sih?" Dirandra mengernyit bingung lalu meniup mie di sumpitnya dan menyodorkannya kembali pada Delvin.

Delvin menerimanya lalu kembali mengomel. "Gue serius Dir! Mau ditaro dimana muka gue besok?! Lo gak inget hickey yang kemaren aja gue diledekin semingguan ini malah gue pake kostum dinosaurus."

Dirandra menelan satu suapan mie lagi sebelum mengambil sesumpit lainnya untuk disodorkan pada Delvin yang duduk disampingnya. Keduanya sedang lesehan di living room sambil menonton The Boss Baby 2 setelah kembali dari minimarket. Dan Delvin masih saja ngambek karna bertemu teman setim basketnya dalam balutan onesie dinosaurus.

"Biarin aja, nanti juga mereka lupa." Ucap Dirandra sembari menuangkan air dingin kedalam gelas.

"Lupa gimana?! Lo gak tau aja kalo sekalinya mereka punya bahan ledekan gue bisa dikatain ampe kiamat." Delvin menjawab dengan menggebu-gebu kemudian terbatuk kecil. "Dir, kok lama-lama pedes?"

"Ini emang extra pedes tapi gak terlalu pedes kok." Jawab Dirandra. "Mau minum?"

"Ini pedes banget anjir Dir!" Delvin langsung menerima air yang diberikan Dirandra dan menghabiskannya hingga tandas. Wajah putihnya sudah memerah dan matanya berair karna pedas. Mendadak lupa kalau sedang mengomeli Dirandra.

Dirandra kembali merasakan kuah mienya dengan hati-hati. "Nggak sepedes seblak Bi Yuyun kok."

"Itukan lo yang tiap hari makan seblak!" Seru Delvin kesal lalu kembali meminum air dingin.

"Gue bikinin mie lain yang gak pedes mau?" Tawar Dirandra. Cewek itu jadi kasian juga melihat wajah merah berkeringat Delvin. Ia kadang bingung kenapa Delvin bisa tidak kuat makan pedas. Bahkan kakaknya Dreyden juga tidak begitu suka pedas.

"Gak usah, gue bikin sendiri aja. Lo makan aja duluan nanti mienya keburu ngembang." Jawab Delvin.

"Gakpapa, gue aja yang bikin." Dirandra buru-buru pergi ke dapur dan mengambil stok mie tidak pedas yang mereka beli di minimarket tadi.

Sambil menunggu mienya direndam air panas, cewek itu memberikan Delvin sekotak susu yang langsung dihabiskannya dengan cepat.

"Masih pedes?" Tanya Dirandra, dengan perhatian mengusap keringat di dahi Delvin dengan tisue kemudian merapihkan hoodie kepala dinosaurusnya.

"Udah mendingan. Tapi perut gue panas."

"Sorry, gue gak tau kalau lo gak begitu tahan pedes." Ucap Dirandra tulus.

"Bukan gue yang gak tahan, tapi selera lo aja yang pedesnya kayak pedes setan." Balas Delvin tak terima. Bibirnya yang bengkak karna pedas mengerucut kesal membuat Dirandra menahan gemas.

Dengan kilat, Dirandra mengecup bibir itu hingga membuat Delvin mematung.

"Bisa gak sih lo kalo mau nyipok bilang-bilang?! Kan biar gue tahan supaya gak sedetik doang."

Dirandra mendengus lalu memutar bola matanya jengah. "Mie nya udah mateng. Buruan makan, habis itu tidur."

Delvin mencibir tapi juga menuruti ucapan Dirandra.

Beberapa saat kemudian cowok itu tertidur di dekat sofa karena lelah setelah menjalani aktivitas padat seharian. Dirandra tersenyum tipis. Mengambil ponselnya, lalu memotretnya tanpa suara.






End GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang