Spesial 100K wiewers huaa nangis banget !!
Kemaren pas meeting sama rekan kerja, mami iseng buka WP pake Hp. Mami hampir teriak tapi nyangkut di tenggorokan,, baru sebulan loh ini fiksi 🧎🏻♂️🥺Apa kalian nggak bosen nder ??
Maafin mami yang kemaren sibuk ya heheCklek,,
Jeno hampir saja melempar tas kerjanya tatkala Jaemin yang sedang berbadan dua itu berlari ke arahnya. Perut besar di balik daster unicorn warna pink-nya tampak bergelombang, membuat Jeno menatap ngeri dan meraih tubuhnya dengan cekatan.
Jaemin jatuh ke pelukan, kepalanya langsung berlabuh di perpotongan leher suaminya. Jeno sampai mundur, karena takut menabrak perut Jaemin.
"Mass, kangen ihhh" Jaemin tuh, emang kelewat manja.
"Dedeknya nyariin" imbuhnya, kakinya menghentak kesal.
Jeno tidak menjawab, masih mengatur nafasnya yang seakan-akan berhenti saat itu juga.
"Mass Jeno yaaa,,,"
"Iya sayang, mass kan baru pulang kerja. Emang mau apa si?? Mau nonton film bareng lagi, ya udah ayo??"
Jaemin mengendus aroma keringat suaminya, perlahan meregangkan peluknya. "Nana, mau ke kostan mamak Hwa" ucap Jaemin selirih mungkin.
Oh lihatlah, pergerakan yang ada di dalam perut Jaemin. Bayi itu bergerak lincah, mungkin jika tuhan mengijinkan,—bayi itu akan membedah perut Jaemin dan menoyor kepala Jeno agar sadar bahwa Jaemin masih menunggu jawaban.
Jawaban, boleh atau tidaknya berkunjung ke rumah mamak kostan.
"Mass, nahan boker ya?"
"Ehm, anu buna kita bicara di dalam kamar aja ya?"
Cupp
Jeno mengecup dan memagut bibir bawah Jaemin cukup lama. Menciptakan benang saliva yang saling bertaut pada mulut dan ujung lidah mereka.
"Ngghhh mass Jeno,—jawab Nana!" Jaemin melepas pagutan itu, namun bibir suami kembali menyerang dengan ciuman yang begitu menuntut.
Bunyi kecipak basah bibir mereka membuat Yuta yang berjalan di tangga, kembali naik dan menuju kamarnya. Perlu di ingat kalau saat ini mereka masih di ruang tamu. Pintu ruang tamu pun terbuka, hawa dingin menjadi saksi bahwa ada sepasang kekasih yang saat ini sedang menikmati malam mereka.
"Ngghhhh"
Jeno , memberi tatapan dalam pada sosok yang lebih pendek dari nya. Jidat mereka saling bersentuhan, Jaemin pun tidak memberontak.
Di tatap teduh seperti ini, oleh pria pemilik manik mata yang indah,—tentu saja Jaemin betah.
"Maafin Nana, hehe" Jaemin lupa, perjanjiannya dengan winwin untuk selalu memperhatikan suaminya disaat pulang kerja adalah hal yang begitu penting.
Winwin membekali rumah tangga mereka dengan sifat saling pengertian. Tentu saja, Jaemin belajar dari sini. Bahwa berumah tangga memang bukanlah hal yang mudah.
"Mau Nana buatin teh nggak??" Jaemin mengusap dada Jeno sensual, sebelum melepas dasi dan kancing kemeja putih ketat suaminya.
"Mass mau kamu hati-hati Na, pliss" ucap Jeno dengan nada parau.
Jaemin menunduk, memainkan gesper warna hitam Jeno yang masih melilit sempurna di pinggang kokoh yang selalu ia puja setiap malam.
Jaemin tau, kalau Jeno takut suami yang saat ini sedang hamil besar sampai kenapa-napa. Dan tentu saja, peristiwa kehilangan adalah penyebab utamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Binal 2 || NOMIN ( Beda Versi ) END
Любовные романыI am Binal versi 2 Binal bukan sembarang Binal Dom : Jeno Sub : Jaemin Bukan lanjutan dari I am Binal ya bebs, baca aja !