2. Mass Jeno

27.6K 835 37
                                    

🎀🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎀🎀

Nafas Jaemin terdengar berat, Jeno mengamati bagaimana lelaki pemilik kamar itu tertidur rapi di atas ranjang.

Bibir tipis Jaemin sesekali manyun-manyun, ambigu bagi Jeno yang sepertinya sedang menunggu sesuatu.

Tidak mau mengganggu si pemilik kamar yang masih berada di fase pingsan, Jeno berjalan menuju pintu kamar.

Sekilas melirik paha Jaemin yang begitu mulus dan kaos kaki panjangnya yang membungkus telapak kaki hingga lututnya.

Mungkin, Jeno paham akan sesuatu. Namun, ia mengenyahkan pikirannya ketika seorang wanita berdiri di depan kamar.

"Ayank, ini makanan buat kamu" oh, rupanya Joy membawakan sekotak mekdi buat Jeno.

"Thanks babe" suara Jeno sangat rendah, mungkin agar si pemilik kamar tersebut tidak bangun.

"Kamu yakin nggak mau cium aku ayank, kan aku udah beliin kamu makan?" jangan lupakan peristiwa dikejarnya Jeno oleh warga karena kasus pencurian.

Sebenarnya yang membuat Jeno lancang masuk ke kamar Jaemin saat itu, karena ide dari kekasihnya. Joy melihat kunci kamar Jaemin masih menggantung di pintunya.

Dan mendorong tubuh Jeno masuk ke sana.

Cupp

Jeno mencium pipi Joy seraya menenteng mekdi itu tinggi-tinggi.

"Yaudah, makasih ya ayank ciumnya" Joy pergi.

Jeno menutup pintu kamar kosan Jaemin, ya kemana lagi dia mau ngumpet? Ke kamar Joy? Warga sini juga tau kalo pacar Jeno saat ini hanya Joy.

Cuma ya karena Joy saking cintanya sama Jeno, relain ajalah si Jeno tidur di kamar penghuni kostan lain. Toh, setau Joy pemilik kosan termewah itu laki-laki.

Aset Jeno nggak bakal di sepongin, kan Jeno lurus. Pikir Joy, sebelum pergi. Butuh waktu lima detik buat Joy mantepin diri sebelum meninggalkan pintu kamar Jaemin.

🐶🐰

"Uunghhhhhh,, Nana laper" Jaemin ngulet, aroma mekdi Jeno menyerap di otaknya.

Mata Jaemin terbelalak, manusia segede hulk yang tadi memakai kamar mandinya sedang menikmati mekdi di atas sofa.

Duduk dengan satu kaki terangkat, tv nyala, jus jambu yang di duga milik Jaemin pun menjadi sandingannya.

Eits, tapi tunggu dulu. Yang ngangkatin tubuh Jaemi ke kasur setelah pingsan siapa ya?

Jaemin butuh sesuatu buat bahan hantaman. Gregetan, maling gak punya otak, pikirnya.

Jaemin mengambil bantal, nggak mau debat karena nyawa di tubuhnya belum terkumpul sepenuhnya.

Sedangkan pria itu, tidak geming sedikitpun. Tersenyum pun tidak, apalagi mau nawarin. Sama aja Jaemin ngandangin maling ke kamarnya.

I am Binal 2 || NOMIN ( Beda Versi ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang