❤️

27 1 0
                                    

Waktu sarapan pagi di dapur yang juga tersedia meja makan.

Bu Lulu : nih, makan yang banyak. Jangan sampai lapar saat sekolah nanti.

Wanita itu terus memberikan berbagai lauk serta sayur ke piring putrinya bernama Silvia.

Sementara Silvia yang sekarang duduk di kelas 11, tampak enggan lantaran ia sedang mengikuti program diet.

Silvia : ibu, itu terlalu banyak. Aku cuma mau dada ayam sama sawi rebus aja.

Bu Lulu : banyak-banyak, ini tuh udah porsi kamu.

Silvia : ibu tau kan aku sedang diet.

Bu Lulu : gak usah diet, tiap hari diet buat apa? Nanti kalo kamu kurus, cowok mana yang mau sama kamu.

Silvia : Bu, aku gak mau gendut.

Bu Lulu : ibu juga gak mau kamu gendut, sayang. Ibu cuma ingin badan kamu gemoy.

Silvia : itu sih sama aja.

Sambil memonyongkan bibir. Silvia melirik kakaknya, Santi.

Tidak seperti dirinya yang selalu mendapat perhatian lebih dari sang ibu. Santi, kakaknya yang notabene bukan anak kandung Bu Lulu sama sekali tak dianggap. Meski masih punya hubungan darah dari sang ayah, tapi, tak membuat sang kakak diperlakukan bagai anak sendiri oleh ibunya.

Silvia : kenapa gak dikasih aja ke kak Santi? Dia makan tempe ama nasi dikit aja dibolehin.

Bu Lulu : dia ini gak suka lauk kayak begini. Sukanya dia cuma tahu tempe. Gimana sih?

Agak kesal. Wanita itu memang gak peduli dengan Santi.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Saat berangkat sekolah pun. Silvia menaiki sepeda motor sedangkan Santi bersepeda itupun bekas Silvia.

Santi menuntun sepedanya ketika ia melihat pickup melaju pelan di depan.

Santi memperhatikan pickup berhenti di depan rumah tepat diseberang rumahnya. Ia terus mengamati. Hingga keluarlah seorang cowok dari dalam pickup dengan mengenakan Hoodie.

Santi sempat terpesona. Namun, segera dihalau apabila ingat ucapan ibunya yang melarangnya bergaul dengan anak laki-laki. Ia melanjutkan langkah sebelum akhirnya menaiki sepeda butut itu.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Di sekolah. Santi termasuk siswi yang masuk jajaran peringkat lima besar. Tak heran tiap kali ada kegiatan sekolah ia ikut serta. Seperti saat ini, sekolahnya sedang menyiapkan sebuah acara hiburan sebelum memasuki ujian semester genap.

Oleh ketua OSIS Santi ditunjuk sebagai tim lapangan dan konsumsi. Jadi, setiap hari di sekolah dia sangat sibuk.

Eno : ini adalah daftar Snack dan kudapan yang harus dibeli.

Santi : para staf sekolah apa sudah kebagian semua?

Ia sibuk mencatat apa-apa yang masih dibutuhkan dipertunjukkan nanti.

Eno : sudah. Kalo masih takut kurang. Kita ya harus lebihin beli Snack nya.

Santi : boleh juga, lagian uang kas masih ada.

Tina : San, kursi penonton kayaknya masih kurang tuh?

Santi : ok, nanti aku akan coba tanya ke anak IPA. Siapa tau kursi mereka bisa dipake.

Eno : terus mau belanja kapan nih?

Santi : hari Minggu. jemput aku di rumah.

Eno : naik apa kita?

Plis, Hargai Aku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang