💥

5 0 0
                                    

Paginya saat sarapan.

Bu Lulu : sayang kau ini sakit ya?

Memperhatikan Silvia. Beberapa Minggu putrinya tampak murung dan tak bersemangat.

Silvia : enggak.

Bu Lulu : kalo gak sakit kenapa gak ada gairah begitu? Kurang makan ya? Makan yang banyak gih, nih ibu sudah masakin makanan kesukaan mu.

Silvia dengan malas terpaksa menuruti ucapan sang ibu agar tak bertambah panjang ocehannya.

Namun sewaktu akan memakan. Perutnya memberontak. Silvia mual dan segera lari ke wastafel.

Bu Lulu dan Santi menatap nanar posisi Silvia yang muntah-muntah.

Bu Lulu : sayang, kamu kenapa? Masuk angin?

Segera menghampiri Silvia. Sementara Santi merasa sedih sebab ketakutannya terjadi.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Saat di sekolah. Yang ingin dilakukan Santi hanyalah menemui David. Ia ingin cowok itu tau kalo Silvia sedang mengandung anaknya.

Dan keinginannya pun terpenuhi. Santi berhasil bertemu David, saat cowok itu sedang istirahat habis main sepak bola.

Santi : kau David, kan?

Andrew : Santi, ada urusan apa kau cari David?

David : ya aku David, kenapa, manis?

Santi : kau harus tanggung jawab.

David : eh, tunggu? Tanggung jawab soal apa?

Santi : kau punya pacar namanya Silvia, kan?

David : Silvia? Oh, dia mantanku, kenapa? Kau mau menggantikannya?

Santi : dengar, apa yang kau pernah lakukan padanya, hah?

David : apa? Itu privasi tidak mungkin aku katakan di sini.

Santi : asal kau tau saja, Silvia saat ini sedang mengandung anakmu. kau harus tanggung jawab.

Andrew dan teman lainnya terkejut. Mereka menatap David tak percaya.

David : jangan percaya ucapan cewek gak jelas ini. Mana mungkin aku melakukan itu. Lagian bisa juga kan, Silvia sebelum sama aku, dia pernah melakukannya sama cowok lain.

Santi : tutup mulutmu, Silvia tak serendah itu.

Karena merasa dipermalukan, David pun geram pada Santi. Ia berdiri hendak membela diri.

David : Silvia tuh cewek gampangan. Jangan karena dia hamil lantas kau menuduhku. Aku pacaran ama dia gak lama.

Santi : tapi yang ku tahu hanya kau satu-satunya pacar Silvia. Sudah jelas itu ulahmu.

David : kau jangan asal tuduh ya. Aku bisa memenjarakan mu dengan pasal pencemaran nama baik.

Santi tak bisa berkutik. Seharusnya ia tak gegabah mendatangi David seperti ini.

David : kau tau sendiri kan. Sebelum ama Silvia, aku udah punya beberapa pacar. Dan liat apa semua pacarku hamil. Jadi, tuduhan mu ini bisa dipidanakan. Hati-hati kalo menuduh orang.

Santi : lidah tak bertulang. Dasar cowok bajingan.

David : hey, jaga mulut mu. Jika kau masih berani mengatakan itu, aku tidak segan-segan membawamu ke kantor polisi.

Santi menelan kecewa terdalam. Melawan orang berkelit seperti David emang susah. Namun, dalam hati ia jauh lebih kasihan pada Silvia.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Plis, Hargai Aku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang