💌

8 0 0
                                    

Sepulang sekolah. Santi yang melihat Andrew berjalan bersama temannya langsung berlari mengejar. Entah itu terjadi karena terdesak keadaan, hingga tak peduli lagi pandangan banyak siswa.

Santi : Andrew...

Cowok bernama Andrew berhenti dan menoleh ke belakang. Ia heran melihat Santi mengejarnya.

Santi : tunggu..

David : siapa dia? Pacar Baru mu?

Andrew : dia Santi, perna satu kelompok dengan ku saat di perkemahan dulu.

David : kenapa dia mencari mu?

Andrew : entah, aku juga gak tau. Tumben-tumbenan loh dia begini.

David : emang dia biasanya kayak apa?

Andrew : menurut yang aku dengar. Dia gak pernah dekat Ama cowok. Apalagi ngelakuin hal kek gini.

Begitu sampai Santi ngos-ngosan.

Santi : Andrew, aku..

Mengatur nafas.

Andrew : iya, kau apa?

Santi : izinkan timku pinjam tossa mu buat besok.

Andrew : hah, hanya itu?

Santi mengangguk.

David mengamati dari atas ke bawah. Gadis polos itu punya kecantikan alami. Tanpa polesan maupun riasan. Gayanya pun biasa.

Andrew : apa itu penting?

Santi : penting sekali.

Andrew : untuk acara lusa itu kan?

Santi : ya.

Andrew : jika ada yang mengendarai dengan baik dan benar, kalian pinjam saja.

Santi : beneran?

Girang.

Andrew : tentu saja. Aku ingat saat perkemahan dulu, kau selalu membuat tim kita juara.

Santi tersipu malu. Masalahnya terselesaikan.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Di sisi lain gedung sekolah Silvia bersama temannya melihat kedekatan David dan Santi.

Silvia cemburu pada Santi. Dikarenakan ia berjuang menarik perhatian David, namun selalu gagal.

Dina : itu kakakmu kan? Gak nyangka dia bakal murahan kek gitu, ternyata luarannya aja yang lugu gak doyan cowok.

Nana : bener, aku kira juga begitu.

Silvia : aku akan lapor ayah, biar dia di marahi. David itu milikku. Hanya aku yang boleh dekat ama dia.

Dina : betul, lagian kakak mu itu sekali suka cowok, kenapa harus David? Kayak gak ada cowok lain aja di sekolah ini.

Tangan Silvia menggenggam kuat. Rasa cemburu ini kian membara.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Di jalan menuju rumah. Santi tampak menikmati bersepeda. Sementara itu Silvia yang naik motor dari belakang, melaju cepat dan sengaja menyerempet Santi hingga terjatuh.

Silvia berhenti demi melihat kakaknya kesakitan.

Santi : Silvia..

Kaget begitu tau adiknya sengaja melakukan tindakan ini.

Silvia : gimana? sakit?

Santi : iya ini sakit.

Silvia : sakit kakak tuh gak sebanding yang aku rasakan sekarang.

Plis, Hargai Aku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang